BerandaHits
Sabtu, 25 Mar 2022 14:14

Dea OnlyFans Ditangkap, Begini Polemik Konten Dewasa di Indonesia

Dea OnlyFans ditangkap polisi karena konten dewasa. (Detik/Instagram @gresaidss)

Dea OnlyFans ditangkap polisi karena dianggap membuat dan menyebar konten pornografi. Polisi juga membantah penangkapannya karena viral usai diwawancarai Deddy Corbuzier di Podcast Close The Door.

Inibaru.id – Konten kreator kontroversial Gusti Ayu Dewanti alias Dea OnlyFans ditangkap polisi di Malang, Jawa Timur, pada Kamis (24/3/2022) malam. Hal ini diungkap langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis.

“Kami baru saja mengamankan atau pernah dengar atau sering lihat bahkan dengan situs Dea OnlyFans,” ungkap Auliansyah di Polda Metro Jaya pada Jumat (25/3).

Setidaknya, ada lima penyidik, termasuk polisi perempuan (polwan) yang ikut menangkap Dea di sebuah kamar. Perempuan yang sempat diwawancarai di Podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier ini langsung dibawa ke Jakarta dan kini harus menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Satu hal yang pasti, penangkapan Dea OnlyFans didasari oleh patroli siber yang dilakukan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Dia dianggap sudah lama aktif memproduksi sekaligus menyebarkan konten pornografi.

“Ya kan dia aktif seperti itu. Bukan karena viral sama Deddy,” ujar Auliansyah.

Polemik Konten Dewasa di Indonesia

Berkembangnya media sosial membuat konten-konten dewasa juga bermunculan. Ada yang gratisan, ada juga yang berbayar seperti di platform OnlyFans. Sebelum menjerat Dea, kasus yang mirip juga dialami oleh konten kreator dewasa Siskaeee yang juga kini sudah ditangkap.

Beda dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Jepang yang memungkinkan konten dewasa bisa diproduksi, disebarkan, atau bahkan diperjualbelikan, Indonesia beda. Aturan terkait konten dewasa di Indonesia sangat ketat sehingga orang-orang yang melakukannya bisa terkena masalah hukum.

Sebagai contoh, UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Pornografi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) bisa jadi acuan aparat kepolisian untuk menangkap orang-orang yang memproduksi atau menyebarkan konten dewasa layaknya Dea atau Siskaeee.

Dea OnlyFans sempat viral karena diwawancarai di Podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier. (Ayosemarang)

“(UU ITE) mengacu kepada UU Pornografi juga yang mendefinisikan soal gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, gambar bergerak, animasi, dan sebagainya,” ungkap Kepala Sub-Bagian Pemberitaan Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Taufiq Hidayat, Mei 2021.

Khusus untuk OnlyFans, platform ini sebenarnya dibuat sebagai wadah bagi konten kreator, apapun jenisnya, mendapatkan uang langsung dari penggemar lewat tip atau bayaran per tayang (PPV). Di sana, ada konten musik, memasak, seni rupa, dan sebagainya. Masalahnya, memang banyak konten kreator yang memilih untuk menyebarkan foto atau video dewasa di sana.

Taufik menyebut Kominfo nggak mempermasalahkan OnlyFans sebagai platform. Namun, pihaknya terus memantau konten di sana yang melanggar aturan.

“Fokusnya Kominfo bukan di platformnya, melainkan kontennya. Konten yang melanggar muatan tadi, muatan kesusilaan, muatan SARA, mungkin yang lain dan sebagainya,” ungkap Taufiq.

Sejauh Ini, yang Diburu Hanya Pembuat Konten

Sayangnya, aturan terkait dengan konten dewasa ini belum sempurna. Hal ini membuat polisi seperti hanya memburu pembuat kontennya. Padahal, pihak lain seperti penyimpan atau penyebar konten juga seharusnya mendapatkan sanksi.

“Tidak ada perlindungan untuk kreator konten yang membuat konten-konten pornografi, yang ada justru potensi dikriminalisasi karena di Indonesia konten tersebut ilegal,” ujar Kepala Sub-Divisi Digital At-Risk (DARK) SAFEnet Ellen Kusuma, 4 Juni 2021.

Meski begitu, Ellen menyebut penangkapan pembuat konten dewasa seperti Dea OnlyFans sebagai respons yang wajar dilakukan pemerintah.

“Selama tidak ada perubahan pada UU Pornografi atau UU ITE terkait konten bermuatan melanggar kesusilaan, maka tindak pidana masih jadi upaya utama yang bisa diambil atas kreator tersebut,” pungkasnya.

Kalau kamu, setuju Dea OnlyFans ditangkap polisi gara-gara konten dewasa, Millens? (Cnn,The/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: