BerandaHits
Selasa, 20 Jun 2022 13:33

Dalang Sigit Susanto, Manggung dengan Bahasa Jerman di Eropa

Sigit Susanto, dalang berbahasa Jerman yang kerap mementaskan wayang di Eropa. (Kompas/Dok Sigit Susanto)

Pernah membayangkan nggak pementasan wayang dilakukan dengan Bahasa Jerman? Ini beneran dilakukan oleh dalang Sigit Susanto, lo. Seperti apa sih aksinya?

Inibaru.id – Nama Dalang Sigit Susanto mungkin nggak semelegenda Ki Manteb Soedharsono dalam dunia pewayangan. Tapi, dedikasinya dalam budaya asli Indonesia ini nggak bisa disepelekan. Bagaimana nggak, Sigit mementaskan wayang seantero Eropa. Dia bahkan bisa mementaskannya dengan Bahasa Jerman, lo!

Laki-laki asli Boja, Kendal, Jawa Tengah ini mengaku mengenal wayang sejak kecil. Mendiang ayahnya sering mengajaknya menonton wayang di kecamatan yang berbatasan dengan wilayah Kota Semarang tersebut. Sejak saat itulah, rasa cintanya terhadap wayang tumbuh.

“Saya datang sendiri, atas kemauan sendiri, tidak perlu lagi bapak saya membangunkan, apalagi menggendongnya,” cerita Sigit, Kamis (16/6/2022).

Cinta ini bersambut. Teman ayahnya ternyata ada yang menjadi dalang. Nah, kotak wayang kulit milik dalang ini sering dititipkan ke rumahnya. Sejak saat itulah, dia mulai belajar secara otodidak untuk mengenali wayang, tokoh-tokohnya, ceritanya, dan bagaimana mementaskannya.

Lulusan Akademi Bahasa Asing Kota Semarang pada 1988 ini sempat hijrah ke Bali untuk bekerja sebagai pramuwisata Bahasa Jerman. Berkat profesi ini, dia bertemu dengan Claudia Beck yang kini menjadi rekannya dalam menempuh kehidupan rumah tangga. Dia pun kemudian pindah ke Provinsi Zug, Swiss pada 1996.

Jauh dari Tanah Air nggak membuat rasa cintanya terhadap wayang sirna. Meski sibuk dengan pekerjaannya sebagai tukang masak di sebuah restoran cepat saji, Sigit belajar mendalang secara otodidak. Dia pun mulai berani melakukan pementasan di Heidiland. Nggak disangka, aksinya menarik perhatian banyak orang di sana.

Pementasan wayang di Eropa dilakukan dengan Bahasa Jerman dengan durasi cukup singkat, yaitu 20 menit. (Kompas/Dok Sigit Susanto)

“Mulanya atas inisiatif sendiri, lambat laun bersama waktu, mulai ada yang meminta saya tampil,” kenangnya.

Kemampuan uniknya, yaitu mementaskan wayang dengan Bahasa Jerman pun sampai di telinga Acep Sumantri dari KJRI Frankfurt, Jerman. Dia pun diminta untuk mementaskan wayang di Weltkulturen Museum Frankfurt pada 20 Agustus 2022 nanti.

“Ya, Weltkulturen Museum Frankfurt meminta kami untuk mencarikan dalang yang bisa Bahasa Jerman, dan Sigit adalah pilihannya,” jelas Acep.

Nantinya, Sigit bakal mementaskan lakon Dewa Ruci dan Ramayana dalam program Green Sky, Blue Grass, Colour Coding World di sebuah taman. Dia bakal melakukannya lengkap dengan pengiring gamelan. Yang menarik, pementasannya hanya bakal berlangsung masing-masing 20 menit saja, nggak semalam suntuk sebagaimana di Indonesia.

Usai program ini, permintaan manggungnya semakin banyak. KBRI Bern dan sejumlah WNI yang ada di Swiss sudah memesannya. Sigit pun semakin bahagia karena kecintaannya terhadap wayang bisa dia wujudkan dengan pementasan di Eropa, benua yang sangat jauh dari negara asal budaya ini.

Luar biasa ya kisah Dalang Sigit Susanto, sang dalang berbahasa Jerman, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: