BerandaHits
Minggu, 27 Agu 2022 17:15

Cita Rasa Militer Ottoman pada Pasukan Pangeran Diponegoro

Lukisan tertangkapnya Pangeran Diponegoro karya Raden Salah. (Wikipedia)

Kala Perang Jawa berkobar, Pangeran Diponegoro memakai strategi khas militer Ottoman dari Kekaisaran Turki Utsmani untuk melawan Belanda. Apa saja ya strategi yang dia gunakan?

Inibaru.id – Perang Jawa yang berlangsung selama lima tahun (1825-1830) merupakan pertempuran terbesar yang dihadapi pasukan Belanda di Nusantara. Akibat perang ini, lebih dari 200.000 pribumi tewas. Sayangnya, perang ini berakhir dengan semakin tegasnya kekuasaan Belanda di Tanah Air.

Perang ini juga menyisakan sejumlah cerita. Salah satunya adalah strategi perang dan struktur pasukan Pangeran Diponegoro yang sangat khas militer Ottoman. Yang paling terlihat, dia dan para pasukannya mencukur habis rambut lalu menutupinya dengan sorban yang sangat khas Ottoman.

Menyalin Strategi Perang

Menurut buku Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 (2011) karya Peter Carey, diceritakan bahwa banyak orang Jawa yang kagum dengan Kekaisaran Ottoman. Khususnya dalam hal kegigihan mereka melawan kekuatan Eropa.

Diponegoro termasuk dalam orang-orang tersebut. Oleh karena itulah, dia sampai menyalin nama-nama pangkat dan resimen Ottoman untuk keperluan organisasi dan militer sebelum Perang Jawa dimulai.

Dari salinan ini pulalah, Diponegoro terinspirasi memakai panji dengan lambang ular, bulan sabit, dan ayat-ayat Al-Qur’an saat Perang Jawa berkecamuk. Diponegoro pun sempat menyebut dirinya sebagai Kanjeng Sultan Ngabdulkamid Erucakra Kabirulmukmina Khalifatul Rasululullah Hamengkubuwono Senapati Ing Alaga Sabilullah ing Tanah Jawi. Nama tersebut terinspirasi dari Abdul Hamid I, Sultan Turki Utsmani yang menyatakan diri sebagai penguasa dunia

<i>Ilustrasi Perang Jawa yang dipimpin oleh Diponegoro. (Wikimedia Commons)</i>

Struktur Militer Ottoman

Hal lain yang diadopsi Diponegoro dari sistem militer Ottoman pada pasukannya selama Perang Jawa adalah pemberian nama organisasi militernya. Ada yang diberi nama Bulkiya, Barjumuah, Turkiya, Harkiya, Larban, Asseran, Pinilih, dan Surapadah.

Pangkat militer yang diterapkan juga sangat khas Ottomaan. Saat itu, pangkat militer tertinggi diberi nama Alibasah yang setara dengan komandan divisi Pasukan Janissari. Ada pula Basah, pangkat Dulah yang membawahi 400 prajurit setara dengan datasemen. Sementara itu, pangkat terendah adalah She yang membawahi pasuka setara kompi.

Dengan strategi militer ini, Diponegoro mampu memberikan perlawanan sengit terhadap Belanda. Sayangnya, pada akhirnya dia ditangkap lalu diasingkan Belanda. Meski begitu, kisah heroiknya masih terkenang hingga sekarang. (Kom, Rep/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: