BerandaHits
Kamis, 17 Jun 2020 13:19

Bukan Santet, Ini Penjelasan LAPAN Terkait Bola Api di Langit Depok

Ilustrasi bola api. (Djuli Pamungkas)

Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan peristiwa bola api yang melintas di langit Kota Depok. Ada yang menyebutnya sebagai bola santet atau banaspati. Namun, ada juga yang menyebutnya sebagai flare gun. Lantas, apa penjelasan LAPAN terkait dengan hal ini?

Inibaru.id – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan kemunculan bola api di langit wilayah Curug, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Peristiwa jatuhnya bola api misterius ini sempat direkam oleh warga. Video ini kemudian viral di media sosial. Menurut sang perekam, bola tersebut muncul pada malam hari pukul 21.45 WIB.

"Santet... santet... santet," kata si pria yang merekam video tersebut.

Nggak diketahui darimana asalnya, sebagian warga menyebut bola api itu sebagai ‘santet’. Tapi, sebagian warganet menyebutnya sebagai flare gun atau tembakan suar.

Menanggapi keresahan warga mengenai bola api ini, peneliti di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Emmanuel Sungging pun angkat bicara pada Selasa (16/6/2020)

Berdasarkan analisisnya, Emmanuel mengatakan bahwa cahaya yang disebut ‘bola api santet’ itu bukanlah sebuah fenomena alam. Api itu benar berasal dari tembakan suar. Alasannya, jatuhnya bola api tersebut lambat, sangat berbeda dengan benda langit yang cenderung memiliki kecepatan tinggi ketika jatuh ke bumi.

“Kalau saya melihat, cenderung setuju (kalau bola api tersebut adalah) flare gun sih," kata Emmanuel.

"Karena kalau fenomena alam itu nggak terlalu lambat pergerakannya," lanjutnya.

Sejauh ini, LAPAN belum mendeteksi adanya benda langit yang jatuh ke permukaan bumi. Atas dasar inilah mereka yakin jika bola api ini berasal dari flare gun.

Bola api berwarna merah yang membuat geger warga Depok. (Youtube/Masfuk Mubarok)

Berbeda dengan LAPAN, pihak kepolisian menduga bola api itu berasal dari sebuah lampion terbang. Hal ini diungkap oleh Kapolresta Depok Kombes Azis Andriansyah. Menurutnya, peristiwa yang serupa pernah terjadi di Depok. Hal ini juga biasa terjadi di malam 1 Asy-Syura (Muharram).

"Biasanya malam 1 Syura. Ada kepercayaan masyarakat bahwa itu semacam benda gaib, namun pada tahun baru yang lalu setelah diselidiki ternyata lampion terbang," jelas Kombes Azis.

Kasus serupa juga diungkap oleh Kapolsek Sawangan Kompok Suprasetyo . Dia mengatakan ‘bola api’ juga pernah muncul di kawasan Sawangan seminggu setelah Lebaran.

"Kita juga belum tahu, tetapi satu minggu setelah Lebaran itu juga ada, tapi itu lampion," kata Suprasetyo.

Dia yakin bahwa bola api tersebut adalah lampion karena adanya jejak asap di video yang viral. Hanya, Suprasetyo mengaku masih mencari tahu siapa yang membuatnya. Dia juga mengimbau masyarakat untuk nggak mudah percaya dengan hal yang belum jelas, apalagi sampai menyebarkannya. Hal ini demi menjaga ketenangan sekaligus mencegah keresahan.

Kalau menurut kamu, bola api di Depok ini flare gun atau lampion, Millens? (Det/IB07/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024