BerandaHits
Sabtu, 20 Agu 2021 12:00

Bukan Orang Badui, Mereka Lebih Suka Dipanggil dengan Sebutan Ini

Orang Badui lebih suka dipanggil dengan sebutan Urang Kanekes. (Minews)

Ternyata, orang Badui nggak menyebut mereka sendiri dengan sebutan itu lo. Sebutan ini diberikan oleh peneliti dari zaman Hindia Belanda. Lantas, apa sebutan asli dari Suku Badui, sih?

Inibaru.id – Salah satu suku yang sangat unik di Indonesia adalah Suku Badui. Maklum, mereka hingga sekarang masih memegang teguh tradisinya sehingga seperti nggak tersentuh perubahan zaman.

Menariknya, orang Badui ternyata nggak menyebut mereka dengan sebutan itu lho. Mereka malah lebih suka dipanggil dengan sebutan lain.

Jadi, Suku Badui tinggal di pedalaman Provinsi Banten. Tepatnya di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Lebak. Nah, ternyata, penamaan Suku Badui ini bukan dari mereka sendiri, melainkan dari para peneliti di zaman kolonial Belanda dulu.

Ada yang memperkirakan para peneliti ini menyamakan mereka dengan suku Bedouin atau Badawi Arab.

Meski begitu, ada juga versi lain yang menyebut penamaan Badui ini berasal dari nama sungai yang ada di sana. Menariknya, orang Badui sendiri ternyata lebih suka disebut sebagai urang Kanekes yang artinya adalah orang-orang dari Kanekes. FYI, Kanekes itu adalah nama wilayah mereka tempat tinggal.

Sebutan lain yang dianggap sesuai dengan mereka adalah urang Cibeo. Tentu saja alasannya adalah nama kampung mereka, yakni Cibeo.

Meski memegang teguh tradisinya yang sangat unik, sebenarnya secara bahasa dan tampilan fisik, orang-orang Badui ini mirip dengan orang Sunda.

Ada Badui Dalam dan Badui Luar

Ada Badui Luar dan Badui Dalam. (Merahputih.com)

Saking teguhnya orang Badui memegang teguh tradisinya dari pengaruh dunia luar, anak-anak mereka bahkan nggak dikirim ke sekolah, lo, Millens. Tapi hal ini berlaku bagi Suku Badui Dalam saja.

Eits, kamu tahu kan kalau Suku Badui itu bisa dibagi jadi Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar?

Jadi gini, Millens. soal aturan adat yang dipegang teguh suku Badui, sebutannya adalah Pikukuh. Kalau orang Badui Luar, mereka sudah banyak terpengaruh dengan perkembangan zaman dan cara hidup masyarakat luar. Contohnya ya, Suku Badui Dalam nggak bakal mengenal listrik, tapi Suku Badui Luar sudah menggunakannya.

Soal pakaian, Suku Badui Luar biasanya memakai pakaian dengan warna hitam. Nah, orang Badui Dalam biasanya punya ciri khas berupa memakai ikat kepala dengan warna putih.

Salah satu kearifan lokal Suku Badui yang patut untuk ditiru adalah keteguhan mereka dalam menjaga alam. Memang mereka bertani, berladang, dan memproduksi madu dari lebah. Namun, mereka memastikan bahwa cara mereka mencari nafkah ini nggak merusak alam.

Soal membangun rumah saja, mereka hanya mau menggunakan pondasi batu kali dan nggak menggali tanah. Hal ini dilakukan demi menjaga kondisi tanah dan mencegah longsor. Tanah Adat juga nggak bakal bisa diperjualbelikan agar tetap lestari, Millens.

Hm, jadi, apakah sebaiknya kita menyebut orang Badui dengan Urang Kanekes mulai sekarang, Millens? (Ina, Kemdikbud/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024