Inibaru.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya mengurangi dampak dari kondisi El Nino yang sedang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Langkah-langkah konkret dilakukan melalui operasi darat dan udara.
Menurut Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, ada dua garis besar kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Pertama, mendukung operasi darat dengan menyediakan perlengkapan bagi Satgas darat, termasuk pompa, selang, Alat Pelindung Diri (APD), dan sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk pemadaman.
“BNPB terkait dengan El Nino ini melaksanakan dua garis besar kegiatan. Dalam rangka mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Pertama adalah mendukung pelaksanaan operasi darat dengan memberikan perlengkapan kepada Satgas darat, seperti pompa, selang, APD, kemudian juga sepeda motor-sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk bisa memadamkan, termasuk juga memberikan anggaran-anggaran operasional bagi pemadaman oleh Satgas darat,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Selasa (3/10).
Selanjutnya, BNPB melibatkan operasi udara dengan menempatkan helikopter di wilayah-wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan. Sebanyak 35 helikopter, terdiri dari 13 helikopter patroli dan 22 helikopter water bombing, dikerahkan untuk memadamkan api.
Tetapi tentu saja di provinsi-provinsi lain juga ada kebakaran seperti ada beberapa gunung yang terbakar dan tempat pembuangan sampah yang rentan kebakaran.
"Jadi ketika daerah menetapkan status tanggap darurat, meminta bantuan BNPB untuk memadamkan api yang membakar, itu BNPB segera mengarahkan helikopter water bombing,” ungkapnya.
Selain itu, BNPB berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk melaksanakan operasi udara menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Tujuannya adalah memperkuat pemadaman dan mendukung kebutuhan lainnya.
Suharyanto menyampaikan bahwa BNPB sudah melakukan TMC sebanyak 244 kali dengan penyebaran garam mencapai 341.580 kg dalam dua bulan terakhir di sejumlah provinsi.
Fenomena El Nino memang nggak bisa dianggap remeh ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)