BerandaHits
Senin, 14 Jul 2024 15:56

BMKG: Rangkaian Gempa Batang Bukan Karena Aktivitas Sesar Baribis - Kendeng

Kerusakan akibat gempa Batang pada Minggu (7/7/2024) lalu. (IG/Batangupdate)

Sempat diduga karena sesar Baribis - Kendeng, rangkaian gempa Batang diyakini disebabkan oleh sesar yang belum diketahui namanya. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui hal ini lebih baik.

Inibaru.id – Setelah pada Minggu (7/7/2024) lalu diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 4,4, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kembali diguncang gempa dengan kekuatan M 3 pada Sabtu (13/7) pagi pukul 07.38 WIB. Episenter gempa berlokasi di daratan, tepatnya di titik yang berjarak 6 kilometer ke arah barat daya Batang dengan kedalaman 5 kilometer.

Layaknya gempa yang terjadi sepekan lalu, kekuatan gempa Batang adalah intensitas III MMI alias seperti merasakan ada truk yang melintas. Tapi, tetap saja hal ini sudah cukup untuk bikin warga Batang berlarian ke luar rumah.

Sebenarnya, selain dua gempa tadi, ada tiga gempa susulan lain dengan skala yang lebih kecil yang terjadi pada Minggu (7/7). Yang pasti, rangkaian gempa Batang ini cukup bikin heboh masyarakat Batang dan sekitarnya. Maklum, area tersebut bukanlah lokasi di mana gempa sering muncul.

Awalnya, para pakar mengira jika hal ini dipicu oleh aktivitas sesar Kendang – Baribis. Buat kamu yang nggak tahu, sesar ini cukup panjang lo dan sudah aktif sejak kurang lebih 50 ribu tahun lalu dan bisa menyebabkan gempa di kawasan utara Jawa.

“Terkait dengan gempa Batang pada Minggu (7/7) dengan M 4,4, sejumlah pengamat kebencanaan menduga jika gempa tersebut dipicu oleh Sesar Kendeng – Baribis, khususnya di Segmen Pekalongan,” ucap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono sebagaimana dinukil dari CNBC, Sabtu (13/7).

Gempa Batang nggak dipicu oleh aktivitas sesar Baribis - Kendeng. (X/DaryonoBMKG)

Tapi, para pengamat kemudian menyadari jika Segmen Pekalongan punya mekanisme sumber sesar naik alias thrusting. Hal ini kontras dengan Gempa Batang yang punya mekanisme mendatar atau geser atau dikenal dengan istilah lain (strike-slip).

Pada akhirnya, Daryono dan pakar lain dari BMKG pun mengecek peta tektonik Pulau Jawa lama yang dibuat Situmorang dan rekan-rekannya pada 1976. Hasilnya, terungkap bahwa ada sistem sesar dengan mekanisme mendaar mengiri atau yang disebut dengan istilah sinistral di wilayah Batang – Pekalongan.

“Jika diamati, lokasi episenter gempa kemarin tampak tepat di jalur sesar geser mengiri di Batang. Jadi, pemicunya diyakini bukan Sesar Kendeng Baribis Segmen Pekalongan,” lanjut Daryono.

Sayangnya, karena baru teridentifikasi orientasi dan mekanismenya, belum diketahui nama sesar tersebut. Yang pasti, pakar Geodesi Heri Andreas dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menduga jika rangkaian gempa Batang nggak akan disertai susulan dengan kekuatan yang cukup besar.

“Kalau melihat magnitudonya yang sedang, maka gempa susulannya nggak akan banyak. Efeknya juga nggak begitu merusak kecuali pada bangunan yang kurang standar,” terangnya.

Hm, sepertinya memang perlu dilakukan penelitian atau pemetaan sesar gempa baru di Jawa maupun di pulau-pulau lain di Indonesia. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: