BerandaHits
Sabtu, 3 Nov 2023 11:03

Bikin Kaget, Kenapa Bisa Tersetrum Benda yang Nggak Ada Listriknya?

Ilustrasi: Dalam tubuh kita terdapat aliran listrik statis. (Istimewa)

Benda logam yang nggak dialiri arus listrik pun bisa membuat kita tersetrum jika terjadi ketidakseimbangan muatan listrik. Nggak ingin itu terjadi padamu, apa yang harus dilakukan?

Inibaru.id – Kamu pernah tiba-tiba merasa tersengat listrik saat kulit tubuh bersentuhan dengan benda yang tebuat dari besi atau logam? Jika iya, sedikit banyak pasti ada perasaan terkejut karena besi atau logam itu nggak sedang dialiri listrik. Hm, kenapa hal itu bisa terjadi, ya?

Pada dasarnya, segala sesuatu di dunia ini terdiri atas atom bermuatan listrik, termasuk tubuh kita. Atom itu bisa bermuatan listrik positif (proton), negatif (elektron), ataupun netral (neutron). Nah, pada tubuh kita, aliran listrik berperan menjalankan fungsi organ seperti otak dan jantung.

Sel dalam tubuh kita mampu menghantarkan arus listrik yang dibutuhkan oleh sistem saraf untuk mengirim sinyal ke otak dan seluruh tubuh. Hal itu yang memungkinkan manusia bergerak, berpikir, dan merasakan.

Lantas, bagaimana kita bisa tiba-tiba merasa kesetrum saat bersentuhan dengan suatu benda ya? Hal itu terjadi ketika tubuh atau benda-benda di sekitar mengalami ketidakseimbangan muatan listrik. Itu mengakibatkan saling menarik satu sama lain dan menimbulkan sensasi kesetrum jika bersentuhan. Bahkan, nggak cuma besi, kita juga mungkin saja beberapa kali mengalami kesetrum tangan atau rambut sendiri, juga tubuh orang lain.

Hal itu wajar dan nggak berbahaya ya, Millens. Umumnya, listrik statis di dalam tubuh lebih sering muncul jika cuaca kering dan dingin. Itu sebabnya, kejadian kesetrum besi atau orang lain rentan terjadi di daerah yang dingin dan kelembapan udaranya rendah.

Cara Mencegahnya

Ilustrasi: Terkadang benda-benda yang terbuat dari besi di sekitar kita bisa menimbulkan aliran listrik jika mengenai tubuh. (Ngopibareng/Pita)

Mengalami sensasi kesetrum listrik statis memang nggak menyebabkan gangguan medis. Tapi, yang namanya tersengat listrik tentu membuat kita kaget dan nggak nyaman. Oleh karena itu, kita bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk menghindarinya.

1.   Pelembab Kulit

Seseorang dengan kulit kering berpotensi lebih tinggi kesetrum saat memegang besi. Sebab, kulit kering lebih bisa membangun elektron (muatan negatif) di permukaan kulit. Akibatnya, orang itu akan lebih mudah kesetrum ketika bersentuhan dengan benda bermuatan positif. Menggunakan pelembap bisa jadi cara mudah mencegah listrik statis dalam tubuh.

2.   Hindari Sepatu Sol Karet atau Tipis

Karet memang bisa menghambat aliran listrik. Tapi, sepatu yang memiliki sol karet justru cenderung mengumpulkan listrik statis. Muatan listrik pada sol karet ini kemudian bisa pindah ke tubuh. Selain itu, sol sepatu yang terlalu tipis juga bisa menyebabkan muatan listrik lebih banyak di tubuh.

3.   Hindari Duduk Lama

Terlalu lama duduk di kursi bisa menghasilkan muatan elektrostatis pada tubuh dan membuat kamu tersetrum. Hal ini terjadi akibat kontak dan gesekan antara kursi dan pakaian yang kamu kenakan.

4.   Jangan Menyeret Kaki

Cara berjalan dengan kaki diseret, terlebih berjalan di atas karpet bisa membuat muatan listrik di tubuh menjadi lebih besar. Hal ini membuatmu sering kesetrum saat memegang besi akibat listrik statis. Maka dari itu, berjalanlah yang benar dengan mengangkat kaki saat melangkah untuk mengurangi terbentuknya listrik statis.

5.   Gunakan Humidifier

Listrik statis lebih sering terjadi selama musim dingin. Udara yang lebih kering saat musim dingin lebih mudah menumpuk muatan listrik statis. Menggunakan penghangat atau pelembap udara (humidifier) bisa menjadi solusi mengatasi udara yang dingin dan kering. Jadi, udara akan jadi lebih lembap.

Mungkin selama ini kita nggak menyadari bahwa dalam tubuh kita mengandung aliran listrik. Kita baru benar-benar merasakannya ketika fenomena tersengat benda logam terjadi. Benar kan? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024