BerandaHits
Jumat, 28 Mei 2020 12:45

Bersiap New Normal, Pemkot Semarang Rajin Lakukan Rapid dan Swab Test di Tempat Ramai

Pemeriksaan di Java Mall. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Dalam menyongsong kondisi new normal di Kota Semarang, pemeriksaan Covid-19 di tempat keramaian melalui tes rapid dan swab terus dilakukan. Dalam sekali pemeriksaan ditargetkan ada 150 orang peserta tes.<br>

Inibaru.id - Pengunjung Java Mall Semarang sedang asyik berbelanja ketika para petugas medis dari Dinas Kesehatan datang untuk menggelar tes rapid dan swab dadakan, Rabu (27/5). Seorang petugas memberi pengumuman melalui pengeras suara bahwa tes ini bisa diikuti siapa saja dan gratis.

Yap, itulah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang akhir-akhir ini. Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tes rapid dan swab secara massal terus dilakukan di sejumlah tempat termasuk pusat perbelanjaan.

Kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan di Pasar Kobong, Jumat (22/5) lalu. Hasilnya sebanyak 26 orang dinyatakan postifi Covid-19. Karena itu, Pemkot Semarang berupaya terus mengadakan tindakan ini.

Kepala Dinas Kesehataan, Abdul Hakam memantau langsung saat pemeriksaan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochammad Abdul Hakam menjelaskan, selain untuk memutus mata rantai Covid-19, pemeriksaan kali ini juga dipersiapkan untuk menyongsong kondisi new normal. Karena itu, Dinkes bersama sejumlah intsansi terkait akan terus melakukan sidak.

“Setiap hari aka nada tempat kerumunan yang akan kami datangi. Baik pasar, mal, maupun tempat keramaian,” ujarnya.

Menurut dr Hakam, pemeriksaan ini memang nggak dilakukan atau diumumkan terlebih dahulu. Sebab kalau diberi tahu, masyarakat akan takut dulu dan menghindar. Padahal saya pikir ini menarik. Kalau tes di rumah sakit harus bayar dan mahal. He

Rapid Tes hasilnya bisa diterima langsung. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Dalam pemeriksaan ini, Dinkes menargetkan 150 orang partisipan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes dr Mada Gautama.

“Rapid tes berjumlah 50, sementara untuk swab ada 100,” ujarnya.

Dr Mada pun membeberkan kalau sejauh ini saat melakukan pemeriksaan, penerimaan masyarakat beda-beda. Dia bercerita kalau ada orang yang takut dan lari saat disuruh ikut tes. Tapi, ada juga yang antusias. Kata dr Mada, tampaknya orang-orang yang lari itu karena minim edukasi.

“Tapi kalau secara umum sebetulnya masyarakat semangat untuk melakukan pemeriksaan. Malah memudahkan kami saat bekerja,” tambahnya.

Berbagai reaksi masyarakat saat diperiksa, ada yang takut, ada yang antusias. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Hadi Surento salah seorang pekerja di Java Mall yang ikut pemeriksaan mengaku kalau mengapresiasi penuh apa yang dilakukan oleh Pemkot Semarang ini. Dia sebetulnya ingin melakukan tes, tapi karena kalau datang ke rumah sakit harus bayar, hal ini sungguh membantu.

“Jadi terbantu. Tapi ada kuotanya, jadi harus cepat-cepatan,” jelasnya.

Hm, lokasi keramaian di dekatmu sudah pernah didatangi pemeriksaan ini belum? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024