BerandaHits
Kamis, 6 Mei 2020 12:26

Berkaca pada Kasus Johnny Depp, Laki-laki Juga Berpotensi Alami KDRT

Budi Satmoko, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kekerasan Dalam Rumah Tangga selalu diasumsikan dialami oleh perempuan karena timpangnya relasi kuasa antara lelaki dan perempuan di dalam rumah tangga. Namun ternyata lelaki juga rentan mengalami hal ini lo.<br>

Inibaru.id - Kamu tahu Johnny Depp, aktor Hollywood yang terkenal itu kan? Saya lumayan terkejut saat membaca pemberitaan bahwa dia menjadi korban kekerasan kekasihnya. Kasus ini semakin membuka mata saya bahwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) juga bisa dialami oleh lelaki.

Menurut Pasal 1 Undang-Undang nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU-PKDRT), KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

Dari pasal di atas dan kasus yang banyak terjadi, korban KDRT identik dengan perempuan. Padahal KDRT bisa saja dialami atau dilakukan seluruh anggota keluarga.

Pendapat ini juga disampaikan Budi Satmoko, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang. Menurutnya, KDRT nggak cuma dialami oleh perempuan tapi juga bagi anggota keluarga yang lain. Ada pula KDRT yang dialami oleh lelaki yang dilakukan oleh istri.

Kekerasan verbal juga sering dialami laki-laki. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

“Biasanya non fisik dengan verbal, walaupun yang fisik ada juga namun jarang,” tutur Budi.

Kata Budi, jenis kekerasan fisik kini mengalami pergeseran. Jika pada zaman dahulu masyarakat Indonesia menoleransi kekerasan, kini adanya undang-undang membuat masyarakat diminta untuk menghilangkan kebiasaan ini.

Minimnya Laporan Lelaki Korban KDRT

Minimnya korban KDRT yang dialami oleh lelaki ini bukan berarti nggak ada kasus sama sekali. Tadinya saya pikir sifat maskulinisme laki-laki yang enggan dianggap lemah menjadi penyebab mereka memilih diam. Tapi Budi membantahnya. Menurutnya ada dua penyebab lain minimnya angka laporan lelaki yang jadi korban KDRT.

Pertama, undang-undang yang sudah ada memiliki asumsi bahwa pelaku KDRT adalah laki-laki. Direktur Legal Resource Center untuk Keadilan Gender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) Nur Laila Hafidhoh menyebutkan bahwa KDRT disebabkan oleh relasi kuasa yang tidak seimbang dalam rumah tangga yang lebih sering dialami oleh perempuan.

Data kekerasan yang dialami laki-laki di Kota Semarang periode Januari-April 2020. (Sumber situs PPTDP3A)<br>

“Undang-undang membuat asumsi bahwa KDRT korbannya adalah perempuan,” tutur Budi.

Kedua, ketiadaan pintu pelaporan KDRT yang dialami laki-laki tampaknya juga membuat minimnya kasus yang terlaporkan. Budi mengungkapkan bahwa hampir seluruh saluran pelaporan korban KDRT punya persepsi bahwa korbannya adalah perempuan seperti PPT Seruni Kota Semarang.

“Saluran korban laki-laki terbatas bahkan nyaris nggak ada sehingga lelaki yang jadi korban bingung mau melapor ke mana,” ungkap Budi.

Namun sekali lagi, menurut Yaya panggilan akrab Nur Laila Hafidhoh, angka saja nggak bisa jadi patokan banyak sedikitnya kasus. Bisa jadi hal tersebut merupakan fenomena gunung es yang hanya terlihat permukaannya.

Terkait fenomena ini, bagaimana menurutmu, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: