BerandaHits
Selasa, 23 Agu 2021 11:00

Beringin dan Kamboja, Mengapa Ada Tumbuhan yang Identik dengan Makam?

Kamboja, bunga yang identik dengan makam dan kematian. (blog.property145.com)

Beringin, bunga kamboja, dan sejumlah tanaman lainnya seperti identik dengan makam di Indonesia. Sebenarnya, seperti apa sih sejarah dan filosofi dari keberadaan tanaman-tanaman ini di makam?

Inibaru.id – Makan di Indonesia masih sering dianggap sebagai tempat yang mistis. Menariknya, hal ini membuat sejumlah tumbuhan seperti “nggak diusik” sehingga bisa tumbuh hingga berukuran raksasa. Nah, kalau kamu cermati, tumbuhan di makam Indonesia juga nggak ada duanya di tempat lain, bukan?

Memang, tumbuhan seperti beringin atau bunga kamboja bisa ditemui di berbagai tempat. Kamu juga bisa menanamnya di luar makam. Hanya, kedua tanaman ini sudah kadung lekat dengan kesan tanaman kuburan, Millens.

Ada juga sih tanaman-tanaman lain yang dianggap identik dengan makan. Kalau menurut pakar botani dari MaknaKata Muhammad Rifqi Hariri, bunga kamboja, bunga kantil, serta bunga andong bahkan sudah dikenal masyarakat Nusantara di era Hindu-Buddha. Meski begitu, menurut dia, budaya menanam atau menabur bunga beraroma di makan diperkirakan mulai benar-benar populer sejak Kesultanan Islam mulai berkembang di Nusantara.

Jadi ini, Millens. waktu di era Hindu-Buddha, proses mengurus orang meninggal nggak melulu dengan mengebumikannya. Ada yang dikremasi layaknya dengan tradisi Ngaben yang masih sering dilakukan masyarakat Provinsi Bali hingga sekarang. Makanya, di saat itu, diperkirakan kebiasaan menanam atau menabur bunga di makam belum benar-benar membudaya.

Meski begitu, sejumlah relief di Candi Penataran serta Candi Borobudur justru mengungkap kalau bunga memang sudah sering dipakai masyarakat Nusantara untuk melakukan sejumlah ritual atau tradisi. Di Candi Penataran, ada relief bunga kamboja. Di dekat bunga ini, ada tokoh yang diyakini adalah Hanoman.

Soal tradisi memakai bunga untuk kebutuhan peribadatan, bahkan masih dipegang teguh masyrakat Hindu Bali dan Tengger. Kamu tahu sendiri kan, tempat ibadah atau rumah-rumah di Bali seperti nggak lengkap kalau nggak dihiasi tanaman Kamboja berwarna putih dan kemerahan?

“Tidak hanya jadi tanaman hias, tapi juga tanaman di pura. Bahkan di beberapa patung pun ditanami bunga plumeria (nama latin bunga kamboja),” terang Hariri.

Beringin berukuran besar di makam bahkan sering dianggap tempat roh atau hantu bersemayam. (Flickr/ Samantha Levang)

Yang menarik, seorang lulusan mahasiswa jurusan Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor Hani Ristiawan sempat menghitung jumlah spesies tanaman yang bisa ditemukan di area makam, khususnya yang sudah tua. Ternyata jumlahnya lebih dari 160-an spesies, lo!

“Bisa jadi masyarakat kita dulu ini sudah punya kearifan untuk membagi ruang dengan sekitarnya. Jadi jelas mana yang diperuntukkan untuk permukiman, ladang, dan permakaman,” jelas Hani terkait dengan adanya tanaman-tanaman yang identik dengan makam.

Di sejumlah peta yang berasal dari zaman kolonialisme Belanda, bahkan kita bisa menemukan tata ruang masyarakat Nusantara terkait dengan penempatan makam. Biasanya sih, lokasinya di bukit atau tanah-tanah yang menggunduk. Semakin tinggi, biasanya semakin dianggap suci orang yang dikuburkan.

Menariknya, khusus untuk bunga kamboja, memang dianggap identik dengan kematian di sejumlah negara Asia Tenggara. Kalau di Indonesia dianggap sebagai bunga khas makam, di Vietnam, bunga ini dianggap sebagai representasi kematian. Kalau di Vietnam, bunga ini nggak boleh ditanam di depan rumah karena dianggap lambang keputusasaan.

Di Filipina, kamboja bahkan dianggap sebagai bunga yang menandakan kehadiran mahluk halus. Hm, kok mirip dengan di sini, ya?

Lantas, bagaimana dengan pohon cempaka, beringin, atau tanaman andong dan puring?

“Kalau andong dianggap sebagai pohon pembatas antara kebun dan makam. Warnanya gelap dan terang jadi seperti lambang kehidupan dua dunia,” ujar Hariri.

Kalau tanaman puring, warnanya yang mencolok dianggap sebagai tanda batas tanah dan dunia roh. Nah, kalau pohon-pohon berukuran besar seperti beringin, dianggap sebagai peneduh bagi para jiwa-jiwa yang sudah dimakamkan.

Hm, sebenarnya, kalau diselisik lebih lanjut, pohon-pohon yang identik dengan makam ini sebenarnya ditanam karena dianggap sesuai dengan kearifan lokal, ya Millens? Nggak melulu soal hal-hal mistis, deh. (Nat/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: