Inibaru.id - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng menjadi salah satu Pilkada 2024 yang mendapat banyak sorotan. Sebab, di wilayah yang terletak di tengah pulau Jawa ini kursi gubernur akan diperebutkan oleh dua nama besar dari dua instansi penting di Indonesia.
Sudah bukan rahasia, pilgub Jateng bisa kita lihat sebagai ajang adu kekuatan antara dominasi PDIP di Jateng dengan Jokowi effect. Nggak hanya itu, aroma persaingan kian kuat lantaran calon gubernur dari masing-masing kubu berasal dari instansi TNI dan Polri.
Nomor urut 1 diusung oleh pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Mereka adalah pasangan andalan PDIP. Sementara nomor urut 2 adalah pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung oleh koalisi besar yang terdiri atas sembilan parpol dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Nah, jika kamu warga Jateng dan akan mengikuti pemilihan gubernur, pasti merasakan vibes persaingan tersebut, Millens. Meski begitu, kamu sebaiknya nggak menentukan pilihan atas dasar fanatisme saja ke salah satu calon. Pilihlah dengan objektif, salah satunya dengan mengetahui secara detail visi dan misi kedua paslon.
Belum tahu apa saja visi misi mereka? Yuk luangkan sedikit waktu untuk mengetahuinya!
1. Andika-Hendi
Paslon ini memiliki visi "Jembatan Emas Mewujudkan Jawa Tengah Aman, Sejahtera, Berdikari dan Ramah Lingkungan". Sementara itu jargonnya adalah Access Point High Power (APHP).
Apa itu APHP? Itu artinya pasangan Andika-Hendi jika menang akan menjadi gubernur dan wakil yang berfungsi sebagai alat masyarakat dan titik akses dengan daya tinggi untuk meningkatkan jaringan kolaborasi, keterbukaan, sinergitas, pada seluruh pemangku kepentingan pembangunan Jawa Tengah. Harapannya, perencanaan, implementasi, dan hasil pembangunan dapat menjangkau area yang lebih luas.
Ada delapan poin misi yang kelak menjadi komitmen mereka yang berorientasi kepada kepentingan bersama. Berikut poin-poinnya:
- Memperkuat komitmen terhadap konsensus nasional: Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang Undang Dasar 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika;
- Menciptakan rasa aman bagi seluruh warga, guyub, rukun, gotong royong, toleransi di masyarakat, serta membangun ruang bergerak bersama dalam setiap aspek pembangunan;
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar secara berkelanjutan dan berkeadilan sosial;
- Meningkatkan perekonomian daerah yang lebih tangguh, inklusif, dan sumber daya manusia berdaya saing yang berbasis pada ekonomi hijau;
- Memperkuat ketahanan budaya, karakter, jati diri masyarakat, dan kearifan lokal, termasuk budaya birokrasi yang melayani, dinamis, kolaboratif dan berintegritas dalam era keterbukaan;
- Membuka ruang seluas-luasnya kepada pemuda dalam mengembangkan aktivitas produktif, kreatif, inovatif dan solutif untuk menjawab tantangan masa depan;
- Meningkatkan digitalisasi pada berbagai sektor pembangunan terutama pada sistem pemerintahan berbasis elektronik dalam pelayanan publik;
- Memperkuat dan mengembangkan ekonomi rumah tangga dan peran perempuan.
2. Luthfi-Yasin
Paslon nomor 2 mengusung visi "Terwujudnya Provinsi Jawa Tengah sebagai Provinsi yang Maju, Berwibawa dan Berkelanjutan dengan Semangat Kolaboratif dan Responsif Menuju Indonesia Emas 2045. Sementara itu, jargonnya adalah "Ngopeni Ngelakoni" yang dinilai sebagai wujud pemimpin daerah yang menginspirasi.
Pasangan ini memiliki enam poin misi yang juga nggak kalah menarik untuk disimak.
- Meningkatkan layanan dasar yang inklusif untuk mewujudkan sumber daya manusia yang mandiri, kompetitif dan berwawasan global;
- Meningkatkan pertumbuhan perekonomian perkotaan dan pedesaan berbasis sektor unggulan yang inovatif, mandiri, dan berkelanjutan;
- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang responsif dan kolaboratif dengan mengedepankan nilai-nilai integritas;
- Mewujudkan pembangunan infrastruktur Jawa Tengah yang merata dan berkeadilan, melalui perencanaan tata ruang yang responsif;
- Menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah dengan pendekatan budaya lokal, serta menjamin kebebasan warga dalam menjalankan ibadah, perlindungan kesejahteraan sosial serta hak asasi manusia yang berkeadilan;
- Menjaga iklim investasi yang kondusif dan kolaboratif untuk membuka kesempatan kerja dan berusaha seluas-luasnya bagi warga Jawa Tengah serta mengembangkan pembiayaan pembangunan yang partisipatif, kolaboratif, dan terintegrasi.
Sudah menyimak visi misi keduanya? Menurutmu visi misi siapa yang paling masuk akal dan bisa terealisasi dengan baik di Jawa Tengah nih, Millens? Semoga kamu nggak bingung lagi, ya! (Siti Khatijah/E07)