BerandaHits
Kamis, 27 Mei 2020 13:09

Benarkah Hamil Dilarang Selama Pandemi Covid-19?

Ibu hamil di masa pandemi Covid-19. (Motherandbaby)

Video berisi imbauan agar para ibu menunda kehamilan selama Pandemi Covid-19 viral di media sosial. Video itu disampaikan oleh petugas Puskesmas Purwoyoso Dinas Kesehatan Semarang. Seperti apa ya faktanya?

Inibaru.id – Ledakan angka kehamilan terjadi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) pada pertengahan Mei 2020 lalu menyatakan, ada lebih dari 400 ribu kehamilan nggak direncanakan selama PSBB.

Selain karena faktor meningkatnya angka kehamilan, adanya kekhawatiran bahwa hamil di masa pandemi Covid-19 memiliki risiko kesehatan lebih besar membuat sebagian orang menyarankan kaum hawa untuk nggak hamil untuk sementara waktu. Imbauan ini sempat disuarakan dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

Imbauan itu disuarakan oleh seorang petugas perempuan dari Puskesmas Purwoyoso Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang melalui mikrofon dari dalam mobil puskesmas keliling. Dalam video berdurasi 55 detik ini, petugas menekankan agar para ibu menunda kehamilan di masa pandemi.

Ibu hamil rentan terkena sakit. (Doktersehat)

Beberapa akun media sosial yang mengunggah video tersebut dan kemudian viral di antaranya adalah akun Facebook Info Lantas Krian dan Media Informasi Kota. Nggak hanya di Facebook saja, pada Selasa (26/5/2020) lalu, akun Instagram @kabareboyolali juga mengunggah video tersebut.

“Jangan hamil dulu nggih di masa pandemi ini. Ingat, hamil muda itu rawan dan banyak keluhan. Daya tahan tubuh ibu-ibu nanti bisa turun. Ibu-ibu bisa mual muntah dan terserang Covid-19. Tunda hamil dulu, kawin boleh, nikah boleh, tapi hamil jangan. Ingat ya ibu-ibu, tunda dulu, bapak-bapaknya ditahan dulu nggih, boleh nikah, boleh kawin asal pakai kontrasepsi,’’ ucap sang petugas dalam video.

Video Imbauan Dilarang Hamil Dianggap Nggak Tepat

Meski rentan, hamil selama pandemi diperbolehkan. (Shutterstock)

Meski mengakui bahwa video tersebut dibuat di wilayahnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menjelaskan bahwa apa yang disampaikan di video tersebut nggak betul. Alih-alih melarang, Abdul justru menyebut perempuan masih boleh hamil di masa pandemi. Bahkan, dia menjamin jika ibu yang sedang hamil akan disediakan fasilitas konsultasi di DKK Kota Semarang.

‘’Jadi, buat (kawin) boleh, hamil juga boleh. Ibu-ibu yang ingin atau sedang hamil bisa berkonsultasi ke petugas surveilans kesehatan (gasurkes) Dinas Kesehatan Kota Semarang jika diperlukan,’’ katanya pada Selasa (26/5).

Dinas Kesehatan Semarang Adakan Sosialisasi Kehamilan Saat Covid-19

Ibu hamil diminta secara rutin periksa ke bidan. (Honestdocs)

Melalui akun Instagram @kesmas.dkksmg, Dinas Kesehatan Kota Semarang menyosialisasikan informasi terkait kehamilan selama pandemi Covid-19. Dalam unggahan-unggahan di akun tersebut, dinyatakan jika ibu hamil merupakan kelompok rentan yang mesti ekstra menjaga kesehatan di tengah pandemi.

Hal ini disebabkan oleh berubahnya sistem imun di tubuh ibu hamil yang membuatnya lebih rentan tertular virus corona dan masalah kesehatan lainnya. Mereka pun harus lebih cermat agar nggak sampai terinfeksi.

Ibu Hamil Diwajibkan Ikuti Swab Test atau Rapid Test

Dinas Kesehatan Semarang meminta ibu hamil lakukan rapid atau swab test. (Pixabay)

Selain melakukan upaya pencegahan seperti rajin mencuci tangan, mengenakan masker, menghindari menyentuh wajah, nggak bersalaman, melakukan physical distancing, makan makanan sehat, dan mengunjungi bidan dengan rutin, Abdul juga meminta ibu hamil untuk melakukan rapid test atau swab test.

‘’Jadi, kami minta jika kehamilan sudah memasuki trimester ketiga, ibu hamil bisa melakukan tes agar saat persalinan lebih aman,’’ pungkasnya.

Kalau ada orang-orang terdekatmu tengah hamil, jangan lupa mengingatkan mereka untuk melakukan imbauan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Semarang ini ya, Millens! (Idn/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024