BerandaHits
Minggu, 9 Des 2023 17:00

Belajar Menikmati Hidup dalam Kesederhanaan lewat Film 'Perfect Days'

Film 'Perfect Days', wakil Jepang di Oscars 2024. (Twitter/RBcasting)

Film bertema kehidupan sehari-hari acap nggak disukai penonton karena terkesan monoton. Namun, 'Perfect Days' yang menjadi wakil Jepang pada ajang Oscars 2024 dianggap menarik karena mengajari kita untuk belajar menikmati hidup dalam kesederhanaan.

Inibaru.id – Setelah Drive My Car mendulang kesuksesan luar biasa dalam Oscars 2022, tahun ini Jepang kembali mengirim film yang diperkirakan juga bakal berbicara banyak pada ajang perfilman terbesar sejagat itu. Film tersebut adalah adalah Perfect Days.

Ditayangkan untuk kali pertama di Festival Film Cannes-Prancis pada 25 Mei 2023, film yang ibintangi oleh Koji Yakusho itu diikutsertakan dalam gelaran Piala Oscar 2024 mendatang untuk kategori Best International Feature.

Wim Wenders, sineas asal Jerman yang menyutradarai Perfect Days mengungkapkan, dia nggak pernah menyangka film bikinannya bakal melangkah sejauh itu. Membuat film di Jepang yang dibintangi Koji Yakusho memang impiannya, tapi mewakili Jepang di ajang Oscars nggak ada dalam bayangannya.

“Saya punya keinginan membuat film di Jepang dengan Koji Yakusho sebagai pemeran utamanya, lalu bermimpi membawanya ke Cannes, tapi jujur nggak berani membayangkannya jadi perwakilan Jepang di Oscar; yang ternyata justru kesampaian,” ungkapnya pada pembukaan Tokyo International Film Festival, 23 Oktober lalu.

Keistimewaan 'Perfect Days'

'Perfect Days' menceritakan orang-orang yang menikmati hal-hal kecil dalam hidup. (Twitter/smekdoncat)

Film Perfect Days sejatinya mengambil tema yang sangat biasa, yakni tentang keseharian. Nggak ada unsur fantasi atau laga berdarah-darah di dalamnya; hanya cerita tentang seorang lelaki sebatang kara bernama Hirayama yang bekerja sebagai pembersih toilet di Tokyo.

Kendati hidup sendirian, sosok yang diperankan dengan apik oleh Koji Yakusho itu nggak merasa kesepian. Dia justru menikmati hidupnya yang tersisa. Memperhatikan berbagai hal kecil di sekitarnya membuat lelaki paruh baya tersebut terlihat bahagia.

Di luar rutinitas bekerja, sehari-hari dia membaca buku, mendengarkan musik, dan memotret pohon, hobi yang sangat disukainya. Terkesan membosankan, ya? Namun, kendati tampak begitu-begitu saja, penonton justru melihat gimana Hirayama benar-benar menikmati hidup dalam kesederhanaan.

Selain itu, alur ceritanya juga dikemas dengan apik sehingga bisa membuat penonton memahami alasan Hirayama memilih menjalani hidup yang demikian. Harapannya, seusai menonton film ini, penonton akan merasakan ketenangan dan otak menjadi lebih segar.

Sudut Pandang yang Hangat

Film 'Perfect Days' menarik ditonton karena mampu menampilkan cerita keseharian dengan sudut pandang yang hangat. (Poff)

Koji Yakusho yang berkat Perfect Days terpilih sebagai Aktor Terbaik di Cannes mengakui bahwa Wim Wenders berhasil merekam keindahan Tokyo dengan sudut pandang yang sangat hangat. Itulah menurutnya yang membuat Perfect Days layak menjadi salah satu film wajib tonton di Jepang.

“Film ini memang dibuat agar penonton bisa melihat orang-orang yang diberkahi dalam kehidupan," ujar aktor kelahiran 1 Januari 1956 tersebut. "Tokyo lebih dari pemandangan kota yang indah. Ada kehidupan di sana dan Wim Wenders mampu merekamnya dengan sudut pandang yang hangat."

Lelaki yang semasa muda pernah berkarier sebagai PNS di Chiyoda itu menambahkan, baginya film ini lebih seperti dokumenter dengan tambahan drama dan hal-hal menarik di dalamnya.

Nah, untuk yang penasaran dengan film yang dapat rating hingga 93 persen di Rotten Tomatoes ini, Perfect Days sebetulnya pernah diputar di 18th Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) pada 25 November-2 Desember lalu. Oya, kamu juga bisa menontonya di Klik Film.

Selamat belajar menikmati hidup dalam kesederhanaan lewat Perfect Days! (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024