BerandaHits
Selasa, 11 Apr 2022 11:00

Banyak Poster Ramadan Memakai Gambar Lentera, Ternyata Ini Sejarahnya

Poster Ramadan dengan gambar lentera. (Twitter.com/mf_haiqal)

Di poster-poster atau spanduk Ramadan, kamu pasti sering menemukan gambar lentera atau lampion yang digantung. Jadi penasaran, seperti apa sih sejarah terkaitnya lentera dengan Ramadan?

Inibaru.id – Selain gambar bulan dan bintang, serta masjid, kamu pasti sering melihat poster Ramadan di internet atau di pinggir jalan memakai gambar lentera. Padahal, lentera biasanya nggak identik dengan Islam, ya? Lantas, dari mana sih asal mula penggunaan lentera ini?

Akun Twitter @mf_haiqal yang dipegang oleh Fikri Haiqal, lulusan Al-Azhar University Cairo, Mesir, punya penjelasan terkait dengan hal ini. Ternyata, tradisi ini berasal dari Mesir, Millens.

Jadi ya, lentera yang sering kamu lihat di poster-poster ini disebut dengan ‘Al-Faanus. Kata Fanus sendiri berasal dari Bahasa Yunani yang berarti adalah penerang. Jadi, Al-Faanus bisa dianggap sebagai obor, lampu, dan sebagainya.

Di masa kejayaan Islam, Al-Faanus sering dibuat dan dipakai oleh orang-orang Arab. Bahkan, variasinya pun beragam. Selain lampu sederhana, juga ada lampu gantung hingga tempat lilin. Bahannya juga beragam, dari kaca, porselen, atau bahkan tembikar yang diberi lapisan kaca dan diberi hiasan berupa gambar atau ukiran yang indah.

Lantas, kok bisa Al-Faanus ini akhirnya jadi ikon Ramadan? Kalau versi ceritanya beragam, Millens. Salah satunya adalah cerita saat Mesir ada di bawah pemerintahan Dinasti Fathimiyyah. Kala itu, salah satu khalifah, kemungkinan adalah Muizz li Dinillah keluar istana di akhir bulan Syaban. Tujuannya untuk mengecek hilal dan memastikan datangnya bulan Ramadan.

Penjual lentera Al-Faanus di Mesir. (egypttoursportal.com)

Tatkala sang khalifah melakukannya, dia diiringi anak-anak yang membawa Al-Faanus alias lentera. Mereka berjalan bersama ke atas bukit sembari bernyanyi menunjukkan kegembiraan bahwa Ramadan akan tiba. Wih, pasti indah banget ya pemandangannya, Millens.

Versi berikutnya adalah pada masa dinasti yang sama, yakni Kekhalifahan Fathimiyyah, ada pemimpin yang meminta jalanan di Kairo lebih terang selama Ramadan agar suasana bulan puasa jadi lebih meriah sekaligus memudahkan warga yang pengin beribadah ke masjid. Jadi, para syekh pun diminta untuk menggantungkan Al-Faanus dengan lilin di dalamnya di pinggir jalan.

Ada juga versi lain dan tetap berasal dari masa dinasti yang sama. Konon, di masa itu, para perempuan nggak boleh keluar rumah kecuali saat Ramadan. Nah di bulan suci, mereka merayakan ‘kebebasannya’ dengan memberikan Al-Faanus kepada anak-anak yang jalan-jalan di rumahnya. Selain itu, keberadaan lentera ini juga sebagai tanda bahwa para laki-laki harus menjauh dari para wanita yang sedang jalan-jalan atau keluar.

Pada akhirnya, Al-Faanus jadi identik dengan Ramadan. Negara-negara Islam lainnya bahkan sampai mengadopsinya, termasuk Indonesia. Nggak percaya? Di Indonesia, ada pawai dengan obor yang dibawa oleh anak-anak saat Ramadan dan jelang Idulfitri, bukan?

Ternyata, alasan ada lentera di poster-poster Ramadan cukup menarik, ya Millens? (Twi, Pik/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024