BerandaHits
Minggu, 24 Apr 2021 12:26

Bagaimana Metode Pencarian KRI-Nanggala-402 di Perairan Bali?

Pencarian KRI Nanggala-402 dilakukan di Perairan Bali. (Antara/Syaiful Arif)

Mengingat kapal selam KRI Nanggala-402 sudah diam dan nggak lagi bersuara, bagaimana sih cara-cara dan peralatan yang digunakan untuk mencari kapal selam ini di Perairan Bali?

Inibaru.id – Pencarian KRI Nanggala-402 di Perairan Bali masih dilakukan. Kabarnya, belakangan ini ditemukan semacam titik magnet yang melayang di perairan tersebut. Meski begitu, titik magnet tersebut dikabarkan seperti diam saja meski memiliki kekuatan cukup tinggi.

Jadi gini, Millens, KRI Pulau Rimau 724 menemukan titik magnet ini pada Jumat (23/4/2021). Titik magnet itu melayang di kedalaman sekitar 50 hingga 100 meter. Meski begitu, ternyata aparat TNI memilih untuk menunggu KRI Rigel yang memiliki kemampuan memonitor bawah laut lebih baik.

Masalahnya, hingga Sabtu (24/3) pukul 03.00 WIB, belum ada kepastian bahwa KRI Nanggala-402 ditemukan. Lantas, apa saja sih cara-cara yang telah dilakukan demi menemukan kapal selam buatan Jerman ini?

Puluhan Kapal Telah Dikerahkan, Termasuk Bantuan dari Luar Negeri

Setidaknya, sudah ada 21 KRI yang dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402. Salah satunya adalah kapal selam KRI Alugoro-405. Nah, menurut Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad, bakal ada 4 kapal yang juga dikerahkan oleh kepolisian untuk membantu proses pencarian. Keempat kapal ini telah memiliki peralatan ROV (Remotely Operated Underwater Vehicle)

Sejumlah negara sehabat juga ikut datang membantu proses pencarian KRI Nanggala-402. Sebagai contoh, kapal yang berasal dari Singapura, India, serta Australia sudah merapat.

Bantuan juga datang dari negara sahabat untuk mencari kapal selam KRI Nanggala-402. (Liputan6 - Handout/Indonesian Military/AFP)

“Kapal dari negara sahabat MV Swift (Singapura), Balarak dan HMS Sirius dari Australia, dan satu kapal dari India dan kita harapkan pesawat Poseidon bisa segera merapat,” terang Mayjen Riad.

Proses Pencarian Difokuskan di 40 KM Utara Buleleng, Bali

Mayjen Achmad Riad menyebut KRI Nanggala-402 telah nggak lagi bersuara. Jadi, ada kemungkinan kapal selam ini bisa saja terbawa arus.

“Kapal selamnya kan udah diam, tidak ada suara, tinggal hanya sonar yang bisa menangkap,” terangnya.

Meski ada kemungkinan terbawa arus, pihak TNI menyebut sudah memperkirakan wilayah-wilayah mana saja yang bakal dicari. Selain itu, fokus pencarian kini juga berada di titik 40 km dari utara Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali. Tim pun sudah mempersiapkan sejumlah peralatan yang diperlukan.

Di lokasi tersebut, sebelumnya ditemukan tumpahan minyak yang diduga dikeluarkan dari KRI Manggala-402. Selain itu, di lokasi ini juga ditemukan medan magnet dengan kekutan yang besar.

Dari pihak Australia, mereka mengerahkan HMAS Ballarat Rigid-Hulled Inflatable Boat (RHB) serta helikopter. Tim ini melakukan penyisiran di titik tersebut. Sementara itu, lima personel yang berasal dari angkatan bersenjata Singapura ikut membantu di KRI Suharso.

Badan SAR Nasional (Basarnas) juga ikut menggunakan teknologi canggih untuk mencari KRI Nanggala-402. Mereka memakai ROV (Remotely Operated Vehicle) serta Magnetometer. ROV adalah semacam robot yang bisa digerakkan di bawah air dan dikendalikan dengan remote control. Sementara itu, Magnetometer bisa mendeteksi objek logam yang ada di dasar laut.

Semoga saja KRI Nanggala-402 bisa segera ditemukan di Perairan Bali, ya Millens. (Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: