BerandaHits
Sabtu, 27 Mei 2022 15:25

Antara Anak Muda Semarang, Impian, dan Dunia Digital

Presenter senior Metro TV Aviani Malik memberikan motivasi kepada generasi muda Semarang. (Inibaru.id/ Siti Khatijah)

Konon, impian adalah kenikmatan yang hanya dimiliki anak muda. Lalu, seperti apa impian anak muda Semarang pada era teknologi digital seperti sekarang ini?

Inibaru.id - "Apakah kalian kenal sosok ini (menunjukkan gambar Kylie Jenner)?" lontar presenter senior Metro TV Aviani Malik. Ratusan anak muda yang memenuhi Gedung Radjawali Semarang Culture Center pada Rabu (25/5/2022) sore itu pun kompak mengiyakan. "Follow (akun media sosial) mereka?," lanjutnya, yang juga diiyakan para peserta Roadshow Media Group Network (MGN) Semarang tersebut.

Selanjutnya, Avi, begitu perempuan kelahiran 7 Oktober itu biasa disapa, kembali menyodorkan beberapa gambar pesohor lain, di antaranya Greta Thunberg, Elon Musk, Jeff Bezoz, dan Mark Zuckerberg. Para peserta acara bertajuk “Semarang: Smart Anak Mudanya, Smart City-nya” ini pun kembali menyatakan bahwa mereka mengenalnya.

Nggak hanya mengenal, sebagian peserta bahkan mengaku mengikuti medsos mereka. Menanggapi hal ini, Avi pun segera menjelaskan bahwa para taipan muda dunia ini meraih kesuksesan berkat kemampuan mereka membaca peluang pada perkembangan teknologi saat ini.

Media sosial, ungkap perempuan energetik penyuka traveling itu, saat ini menjadi wadah yang tepat untuk berkreasi dan pengembangan diri.

"So, tentukan mulai sekarang kalian mau jadi apa; lalu manfaatkan perkembangan teknologi dan jaringan sosial di dunia maya yang luas ini,” saran dia, yang segera disambut tepuk tangan peserta.

Merasa Terpantik

Salah satu peserta berinteraksi dengan pembicara .(Inibaru.id/ Siti Khatijah)

Apa yang dikatakan Aviani Malik, juga pembicara lain yang turut mengisi gelaran roadshow salah satu jaringan media terbesar di Indonesia tersebut, rupanya berhasil memantik semangat para peserta. Nggak sedikit dari mereka yang berharap mampu berkontribusi untuk kota tercintanya, yakni Semarang.

Salah seorang peserta, Harya Basyar Lintang Buana Wangsadipa mengungkapkan dengan percaya diri tentang keinginannya berkontribusi pada lingkungan sekitar.

“Aku ingin berkontribusi dan memberikan yang terbaik pada lingkungan. Salah satu cara versi aku adalah dengan masuk ke dalam komunitas anak muda. Di sana aku tahu banyak hal penting, termasuk cara melayani masyarakat sekitar,” cerita cowok yang akrab disapa Lintang.

Turut menjadi peserta yang mendengar motivasi dari beberapa narasumber membuat tekadnya kian bulat. Namun, ia sadar untuk sampai pada tujuan yang diharapkan bukanlah sesuatu yang mudah.

“Menurutku, globalisasi jadi salah satu tantangan anak muda zaman sekarang. Kita harus paham bagaimana cara bersaing secara global tapi tetap memegang kuat jati diri bangsa sendiri,” kata mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.

Sedikit berbeda dengan Lintang, Rian Amarudin masih belum memutuskan akan serius pada bidang apa. Namun yang pasti, pemuda penggemar olahraga futsal ini akan serius kuliah dan memperbanyak teman dari berbagai kalangan.

Amar, begitu dia biasa dipanggil, merasa beruntung turut dalam acara yang digelar di Gedung Radjawali Culture Center ini. Menurutnya, cerita dan motivasi yang disampaikan para pembicara cukup memberikan insight padanya agar lebih bersemangat lagi meraih cita-cita.

“Kalau aku paling favorit mendengar motivasi dari Ibu Lestari Moerdijat (Wakil MPR RI). Dia berbicara soal kemajuan yang tetap harus mengingat kodrat kita masing-masing sebagai manusia,” jelas Amar.

Kota yang Suportif

Para peserta roadshow MGN 'Semarang: Smart Anak Mudanya, Smart City-nya' berfoto bersama. (Harya Basyar Lintang Buana Wangsadipa)

Lintang, Amar, dan ratusan peserta yang hadir di acara itu harusnya merasa bangga karena mereka tinggal di Kota Semarang. Kendati belum terwujud secara sempurna, setidaknya Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang juga hadir dalam perhelatan itu juga telah menjanjikan Kota Lunpia sebagai tempat yang suportif bagi anak muda.

Perlu dicatat, Hendi yang tampil sebagai pembuka acara sempat menegaskan bahwa Semarang adalah rumah yang tepat untuk generasi penerus bangsa dengan segudang mimpi. Kenapa? Karena Pemkot selalu berusaha memberi wadah berkreasi untuk mencapai predikat smart city, termasuk menyediakan akses informasi digital yang melimpah guna menunjang karya-karya anak muda.

Bukan sekadar janji kosong, apa yang diungkapkan Walikota Semarang ini memang dirasakan Diffa Yulian. Mahasiswa asli Semarang mengatakan bahwa kota yang dia tinggali itu telah mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik.

“Tempat wisata bagus, pelayanan oke, dan internet lancar," ungkap gadis 22 tahun tersebut. "Tapi, parkir dan sampah jadi masalah yang harus segera diperbaiki agar Semarang semakin jadi kota idola."

Ya, Semarang membutuhkan anak muda yang kreatif memanfaatkan teknologi agar bisa melaju. Anak muda juga butuh dukungan fasilitas kota untuk terus maju. Maka, sudah sewajarnya kalau kita saling bersatu! (Siti Khatijah/E03)


Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024