BerandaHits
Sabtu, 11 Okt 2019 10:18

Alasan Mendalam Eka Kurniawan Tolak Anugerah Kebudayaan

Eka Kurniawan. (Beritagar/Muammar Fikrie)

Menganggap negara nggak peduli seniman dan buku, sastrawan Eka Kurniawan menolak hadiah Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019. Berikut alasan lengkapnya.

Inibaru.id – Sastrawan Eka Kurniawan dikabarkan menolak Anugerah Kebudayaan dan Mestro Seni Tradisi 2019 yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepadanya. Eka lantas mengungkapkan alasannya menolak penghargaan itu di unggahan Facebook pada Rabu (9/10/2019).

Alasan mendalam Eka Kurniawan tolak Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019. (Facebook/Eka Kurniawan)

Eka menulis alasan mendasar yang menggerakan dirinya menolak pengakuan dari negara tersebut adalah nggak ada bukti nyata negara dan pemerintah melindungi seniman dan kerja-kerja kebudayaan.

Pikiran penolakan ini bermula ketika Eka dihubungi staf Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Agustus lalu. Staf tersebut mengungkapkan Eka dinominasikan menjadi calon penerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019 untuk kategori Pencipta, Pelopor, dan Pembaru yang akan diberikan pada Kamis, 10 Oktober 2019.

"Pertanyaan saya adalah, pemerintah bakal kasih apa? Dia bilang, antara lain, pin dan uang 50 juta rupiah, dipotong pajak. Reaksi saya secara otomatis adalah, kok, jauh banget dengan atlet yang memperoleh medali emas di Asian Games 2018 kemarin?" tulis Eka.

Sebagai informasi, peraih medali emas di Asian Games 2018 memperoleh Rp 1,5 miliar, sedangkan peraih medali perunggu memperoleh Rp 250 juta.

"Pertanyaan saya mungkin terdengar iseng, tapi jelas ada latar belakangnya," tulisnya dalam postingan Facebook Eka Kurniawan.

Eka sempat terpikir untuk menerima hadiah tersebut, tapi mengingat bagaimana kepedulian negara terhadap kerja-kerja kebudayaan membuatnya gusar.

"Tapi, terlepas dari kekesalan dan perasaan di-anak-tiri-kan macam begitu, selama beberapa hari saya mencoba mengingat dan mencatat dosa-dosa Negara kepada kebudayaan, setidaknya yang masih saya ingat," lanjutnya.

Apalagi Eka belum melupakan insiden razia toko buku Nagare Boshi di Padang pada Januari lalu. Saat itu beberapa buku harus disita karena dianggap menyebarkan paham komunis dan mempropagandakan PKI. Eka pun menyebut negara nggak memberikan perlindungan terhadap industri perbukuan.

"Memikirkan ketiadaan perlindungan untuk dua hal itu, tiba-tiba saya sadar, Negara bahkan tak punya komitmen untuk melindungi para seniman dan penulis (bahkan siapa pun?) atas hak mereka yang paling dasar: kehidupan," tulis Eka.

Kendati demikian, Eka mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf kepada siapa pun yang telah merekomendasikan dirinya untuk menjadi calon penerima hadiah Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi tahun ini di akhir unggahannya tersebut.

Bagaimana menurutmu, Millens? (IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: