Inibaru.id - Achmad Zaky mengkritik pemerintah yang dianggapnya belum maksimal dalam memberikan perhatian terhadap dunia penelitian dan pengembangan ilmiah di Indonesia. Dalam cuitannya yang ditulis pada Kamis, (14/2/2019), Zaky sempat mengatakan Indonesia berada di urutan ke 43 dari 90 negara dalam daftar negara dengan anggaran riset tertinggi hingga terendah.
Pernyataan ini kemudian memicu sebagian orang untuk menelusuri kevalidan data yang disodorkan Zaky. Ternyata, data yang digunakan Zaky bukanlah data tahun 2016, melainkan data tahun 2013 yang diambil dari UNESCO.
Dalam data terbaru yakni tahun 2018 yang diambil dari R&D Magazine, Indonesia menempati peringkat ke-28 dari 40 negara. Urutan ini diambil dari survei yang dilakukan R&D Magazine pada 2016 lalu. Pada 2016, pendapatan kotor (PDB) Indonesia mencapai 1.054 miliar dolar AS, sementara dari pendapatan itu pemerintah menyisihkan 0,89% untuk bidang R & DD atau sekitar 9,38 miliar dolar AS.
Data ini menunjukkan bahwa Indonesia memang masih kalah dalam anggaran riset jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Singapura berada di urutan ke-20 dengan anggaran riset sebanyak 12,81 miliar dolar AS, sementara Malaysia berada di urutan 26 dengan anggaran sebesar 11,58 dolar AS. Kendati kalah dari negara tetangga, Indonesia unggul dibandingkan beberapa negara maju seperti Denmark, Finlandia, dan Norwegia.
Menilik peringkat di Asia, Cina, Jepang, dan Korea Selatan masih menduduki peringkat sebagai negara-negara dengan anggaran riset terbesar.
Lepas dari kritikan Zaky yang dianggap sebagian pihak menunjukkan keberpihakannya pada pasangan capres tertentu, pemerintah tentu perlu pula mendengarkan aspirasi warganya. Dengan adanya kritikan ini, semoga pemerintah tetap menunjukkan perhatian serta konsistensinya dalam memajukan bidang penelitian dan pengembangan ilmiah kita. Setuju, kan, Millens? (IB15/E05)
Achmad Zaky Kritik Anggaran Riset, Begini Data yang Sesungguhnya
Proses riset dan pengembangan teknologi. (Ofis-soft)
Beberapa waktu lalu, CEO Bukalapak Achmad Zaky mengkritik pemerintah yang dianggapnya kurang memberi perhatian terhadap anggaran bidang R & D (Research and Development). Zaky menulis cuitan Indonesia berada di peringkat ke-43 dari 90 negara, benarkah klaim tersebut?
Tags:
ARTIKEL TERKAIT
Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja
2 Des 2025
Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?
2 Des 2025
Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip
2 Des 2025
Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas
2 Des 2025
Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?
2 Des 2025
Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat
2 Des 2025
Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional
28 Nov 2025
Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen
30 Nov 2025
Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!
3 Des 2025
Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia
3 Des 2025
Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!
3 Des 2025
Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?
3 Des 2025
Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan
3 Des 2025
Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus
3 Des 2025
Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata
23 Nov 2025
Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan
22 Nov 2025
Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026
4 Des 2025
Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi
4 Des 2025
Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan
4 Des 2025
Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta
4 Des 2025
