BerandaHits
Minggu, 10 Sep 2022 12:23

8 'Jalan Ninja' Menerapkan Sustainable Fashion

Ilustrasi Thrifting bisa menjadi salah satu cara menerapkan sustainable fashion. (Inibaru.id/Kharisma Ghana Tawakkal)

Tren fashion yang cepat basi menyebabkan jumlah limbah pakaian semakin menumpuk. Karena itu, prinsip sustainable fashion yaitu fashion yang berkepanjangan perlu banget diterapkan. Dengan begitu, penampilan bisa tetap kece dan lingkungan tetap terjaga.

Inibaru.id – Membeli baju yang lagi ngetren memang menyenangkan. Tapi, kamu tahu nggak dampaknya bagi lingkungan? Asal kamu tahu, Millens, limbah dari industri fashion menyumbang sekitar 10 persen dari total keseluruhan gas rumah kaca. Duh, ngeri ya?

Jadi, kalau kamu merasa perlu berbuat sesuatu untuk lingkungan, nggak ada salahnya lo untuk mengadopsi konsep sustainable fashion. Dengan menerapkan gaya fashion yang berkepanjangan, limbah dapat ditekan karena pakaian nggak cepat dibuang.

Istilah yang muncul beberapa tahun terakhir ini merupakan sistem produksi pakaian yang nggak cuma aman bagi tubuh, tapi juga untuk lingkungan.

Cara menerapkan gaya hidup ini nggak sulit kok. Yuk simak sebagaimana dilansir dari Idntimes ini!

1. Rawat pakaian yang kamu punya

Hayo, siapa yang cuma menggebu-gebu membeli baju tapi ogah merawatnya? Mulai sekarang, perhatikan cara kamu mencuci pakaian serta menyimpannya. Merawat pakaian adalah langkah pertamamu untuk menerapkan sustainable fashion.

Jika dirawat dengan baik, pakaian bakal lebih tahan lama. Ketika mencuci, pisahkan jenis bahan pakaian dan pilih deterjen yang cocok dengan pakaian, dan juga ramah lingkungan. Perhatikan juga label instruksi mencuci pakaian. Biasanya tertera informasi mengenai suhu yang diperbolehkan untuk mencuci serta boleh tidaknya baju tersebut disetrika.

Bukan cuma menjaga baju tetap kece, merawat pakaian juga bikin kamu nggak keseringan beli baju.

2. Bertukar pakaian

Barter baju lebih baik daripada langsung dibuang. (Kompas/Dinno Baskoro)

Baju yang kamu punya sudah terlalu membosankan? Eits, ketimbang beli yang baru, gimana kalau kamu barter saja? Nggak susah kok menemukan gerakan yang mulai marak di Indonesia ini.

Kamu bisa lo bergabung dengan komunitas-komunitas pencinta fashion untuk melakukan barter pakaian. Selain itu, kamu juga bisa barter baju dengan teman. Barter baju bisa dilakukan selama kamu memegang etika untuk tetap menjaga kebersihan dan higienitas pakaian.

3. Beli pakaian preloved atau vintage

Jika keinginan membeli sudah nggak bisa dibendung, coba deh pertimbangkan untuk memilih pakaian preloved atau vintage. Membeli barang vintage atau loak itu bisa memberi sensasi baru. Kalau kata orang-orang yang melakukannya, memburu barang vintage atau preloved sudah seperti berburu harta. Wah, seru dan hemat kantong ya?

Meski begitu, ingat untuk memperhatikan higienitas dan kualitas baju ya.

4. Jangan tergiur fast fashion

Fast fashion merupakan istilah dalam industri pakaian untuk memproduksi berbagai model pakaian dalam jumlah banyak. Masalahnya, kualitas bahan yang digunakan cenderung kurang tahan lama. Hal ini mengakibatkan limbah tekstil yang menumpuk.

Jadi, lupakan deh untuk membeli baju karena sedang tren. Selain karena tren bersifat sementara, baju yang kamu beli juga bakal cepat rusak dan jadi limbah.

5. Cermat memilih bahan

Pastikan untuk memilih bahan pakaian sebelum membelinya. (iSTockphoto/rudl_stuardl)

Boleh saja kamu membeli baju preloved atau vintage, tapi perhatikan juga kain yang digunakan. Nggak semua jenis kain ramah lingkungan seperti bahan microfiber dan nilon. Dibutuhkan waktu yang nggak sebentar untuk mengurai butiran plastik di dalamnya.

Bahan alami yang sebaiknya kamu pilih untuk menjalankan gaya hidup sustainable fashion adalah katun atau serat bambu. Kedua bahan ini bisa dikomposkan dengan cepat.

6. Repurpose pakaian

Hampir sama dengan recycle, repurpose bisa diartikan mengubah fungsi pakaian. Misalnya, mengubah pakaian lamamu menjadi taplak, dompet, seprai, atau pakaian dengan model baru.

7. Thrifting

Demen dengan model-model lucu busana luar negeri? Kamu bisa melakukan thrifting. Eits, thrifting ini nggak sama dengan preloved ya. Thrifting biasanya menjual baju bekas buatan luar negeri dengan harga yang lebih murah, sementara preloved menjual barang bekas lokal.

Sekarang ini toko thrifting offline dan online menjamur di Indonesia. Kalau berminat beli, kamu bisa menemukan suppliernya dengan mudah. Tapi, guna mengurangi gas emisi karena distribusi barang dari luar ke dalam negeri, pertimbangkan untuk membeli barang preloved lokal ya.

8. Beli pakaian baru jadi opsi terakhir

Menerapkan sustainable fashion, bukan berarti kamu dilarang beli baju baru. Belilah baju baru jika kamu memang sudah kepepet karena butuh. Asal beli baju cuma bikin jumlah limbah bertambah. Pertimbangkan pula untuk menyewa, barter, atau membeli pakaian bekas. Jadikan membeli pakaian baru sebagai pilihan terakhir.

Pastikan pakaian yang kamu beli berkualitas dan nyaman di kulitmu.

Nah, nggak sulit kan untuk memulai sustainable fashion demi menjaga lingkungan, Millens? Yuk, terapkan mulai sekarang! (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: