BerandaHits
Kamis, 19 Jun 2019 13:02

Nggak Sembarangan, Ini Etika Saat Pergi Kondangan

Ilustrasi datang ke kondangan. (Imdb)

Datang ke kondangan nggak boleh asal-asalan nih, <i>Millens</i>. Ada beberapa etika penting yang mesti kamu perhatikan.

Inibaru.id – Berdasarkan kebiasaan orang Jawa, bulan Syawal adalah bulan baik untuk menggelar pernikahan. Nggak heran kalau pada bulan-bulan ini undangan nikah menumpuk di rumah. He-he.

Kalau diundang, alangkah baiknya memang hadir dalam acara itu. Eits, tapi datangan kondangan itu juga ada etikanya, lo.

Datang ke sebuah acara resepsi pernikahan memang menyenangkan. Baik sebagai ajang reuni dengan teman, silahturahmi, hingga makan gratis. Selain bisa menjaga wibawa diri, kamu juga bisa menyenangkan hati orang yang punya hajat saat memperhatikan etika kondangan.

Lalu, apa saja sih yang mesti diperhatikan?

Berdandan Sesuai Tema

Ilustrasi baju kondangan. (Instagram/megaiskanti/antikarifani/dwihandaanda)

Saat ini, ada beberapa pengantin yang menentukan tema kostum untuk para tamu. Tema kostum itu biasanya ditentukan atas dasar warna atau motif. Nah, kalau kamu menemui undangan yang seperti itu, sebisa mungkin penuhi tema kostum yang sudah ditetapkan.

Jangan Bawa Teman Berlebihan

Ilustrasi datang ke kondangan. (Inovasee)

Laman Detik (2/9/2016) menulis, pakar etika dari Emily Post Institute, Anna Post mengatakan, mengundang tamu ke pesta pernikahan baik sendiri atau bersama pasangan merupakan suatu keputusan yang telah dibuat. Jadi, jangan sampai kamu mengajak seluruh keluarga besar atau orang yang nggak diundang lainnya untuk datang bersamamu. Pemilik hajat biasanya akan menyuguhkan makanan dan minuman sesuai dengan perkiraan jumlah tamu undangan yang hadir. Eits, kalau kamu diundang dengan pasangan tapi belum punya pasangan, jangan baper ya! Ha-ha.

Etika Mengambil Makanan

Ilustrasi mengambil makanan. (Annafoodindonesia)

Bila kamu datang awal, hindari untuk membuka makanan yang masih tertutup dan mencicipinya. Tunggulah pembawa acara mempersilakan untuk menikmati hidangan. Setelah pramusaji membuka makanan, kamu bisa mulai mengantre mengambil makanan yang sudah disiapkan.

Kebiasaan orang Indonesia dalam menghadiri pesta pernikahan adalah gemar mencicipi berbagai macam makanan yang tersedia di gubuk atau stand makanan. Sayang, banyak tamu undangan yang nggak menghabiskan makanannya sehingga masih tersisa banyak. Hindari melakukan hal yang seperti ini ya, Millens. Selain nggak beretika, kamu juga buang-buang makanan.

Kebiasaan yang harus dihindari lainnya adalah membawa sembunyi-sembunyi atau terang-terangan plastik atau tisu untuk membungkus makanan. Duh, malu nggak sih, kalau ketahuan orang?

Jangan Mengambil Properti Dekorasi

Ilustrasi dekorasi pernikahan. (Shutterstock)

Dekorasi pesta pernikahan banyak dihiasi dengan bunga-bunga cantik baik bunga segar maupun bunga plastik. Meski begitu, kamu nggak boleh sembarangan membawa pulang dekorasi apapun dari tempat tersebut. Kasihan dong, wedding organizer-nya kehilangan propertinya. He-he.

Mengambil Suvenir

Ilustrasi souvenir pernikahan. (Souvenirplakat)

Setiap tamu undangan biasanya mendapatkan satu suvenir pernikahan sebagai tanda kenangan atas kehadirannya. Namun, nggak jarang pula ada yang meminta suvenir lebih dari satu. Meski sepele, hal ini malah bikin tamu lainnya nggak dapat sebab beberapa pengantin hanya memesan suvenir sesuai dengan jumlah tamu yang datang.

Nah, itulah beberapa hal yang harus kamu perhatikan tentang etika pergi ke kondangan. Hayo, jangan sampai bertindak berlebihan ya. (IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024