BerandaFoto Esai
Senin, 30 Agu 2020 09:00

Merawat Jiwa-Jiwa yang Terlupa di Among Jiwo

Nur Rokhim, salah seorang warga binaan Among Jiwo. Dia berada di ruang isolasi khusus karena punya skizofrenia akut. Hobinya nyanyi.

Kota Semarang memiliki satu panti rehabilitasi sosial yang bernama Among Jiwo. Panti tersebut menampung mereka yang berada di jalanan, nggak beridentitas dan memiliki gangguan jiwa. Sejauh ini ada 100 warga binaan yang ada di dalamnya.<br>

Inibaru.id - Kesan pertama saya saat masuk Among Jiwo begitu mendalam. Pikiran saya melayang pada gambaran rumah singgah yang ditempati William Figueras pada novela The Halfway House karya penulis Kuba Guillermo Rosales.

Ceritanya juga tentang rumah singgah untuk orang-orang tersingkirkan dari masyarakat, sangat mirip panti sosial untuk warga binaan seperti Among Jiwo: orang-orang di jalan yang ditolak masyarakat, tak diinginkan keluarga, atau punya masalah kejiwaan.

Among Jiwo adalah satu-satunya panti sosial milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Kepala Among Jiwo Sudiono mengatakan, pemkot memang wajib memberi tempat untuk mereka, yang memang patut diperlakukan sebagai manusia.

“Mereka juga punya kehidupan dan butuh kasih sayang,” tuturnya.

Warga binaan Among Jiwo datang dari berbagai penjuru dan cara. Bisa dari kiriman Satpol PP, melalui sukarelawan, atau berdasarkan laporan warga. Setelah sampai di Among Jiwo, nggak semuanya diterima. Pertama, mereka dilacak latar belakang dan gangguan kejiwaaan yang dialaminya.

Kalau tampak membutuhkan perawatan jiwa intensif, pasien dipindah ke rumah sakit jiwa. Namun, kalau sudah mentok, identitasnya nggak terlacak, atau kendati punya keluarga tapi nggak mampu atau nggak mau menerima, dia baru akan ditampung.

“Beberapa yang nggak punya identitas ada yang lupa dan sudah terlanjur terkena gangguan. Identitas tertulis atau sidik jari juga nggak ada,” papar Staf Konselor Among Jiwo Demawati Nur Azizah.

Sejauh ini, lanjut perempuan yang akrab disapa Dema itu, kira-kira warga binaan Among Jiwo berjumlah 100-an orang. Pengidap skizofrenia akut berjumlah 60 orang, tunawisma 25 orang, dan depresi atau skizofrenia ringan berjumlah 15 orang.

Menderita Skizofrenia

Dema mengungkapkan, sebagian besar jenis gangguan penghuni Among Jiwo adalah skizofrenia, yang memungkinkan penderita mengalami halusinasi dan ketakutan. Mereka kadang melihat bayang-bayang sesuatu atau bisikan-bisikan.

“Maka dari itu, mereka suka ngomong sendiri,” terang Dema, sapaan akrabnya, Rabu (26/8/2020).

Penyebab skizofrenia belum diketahui. Namun, kemungkinan merupakan kombinasi genetik, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah. Penanganan gangguan jiwa kronis ini bisa seumur hidup dan sering melibatkan kombinasi obat psikoterapis.

Efek terburuk dari penyakit ini bisa membuat pengidapnya sampai bunuh diri, hal serupa yang dilakukan Rosales. Seumur hidup, Rosales mengalami ketidakcocokan hidup dan divonis menderita skizofrenia, lalu bunuh diri di Miami pada 1993. Saat itu usianya 47 tahun.

Di Among Jiwo, penderita skizofrenia akut diletakan di ruang isolasi tersendiri. Sebab, saat kambuh, penderita konon bisa melakukan hal-hal yang "mengkhawatirkan". Sementara, penderita skizofrenia ringan, depresi, dan lansia penderita Alzheimer, diletakan di ruangan berbeda.

Dema menuturkan, mereka yang kejiwaannya sedikit stabil diajak untuk membantu menjalankan rutinitas seperti membersihkan ruangan atau menyiapkan makan.

Eh, lebih dari satu jam "berinteraksi" di sana, agaknya saya salah menyamakan Among Jiwo dengan rumah singgah di The Halfway House. Di novela 144 halaman itu, Rosales menggambarkan rumah singgah seperti neraka dengan pengawas yang kejam. Namun, Among Jiwo sepertinya nggak begitu. (Audrian F/E03)

Menonton televisi di kala senggang.<br>
Dua orang lansia sedang bercengkrama.<br>
Berkumpul di ruang isolasi.<br>
Makan bersama pada pagi hari.<br>
Petugas memandikan warga binaan Among Jiwo dengan disiram air.<br>
Setelah mandi berjemur di halaman.<br>
Berebut pisang.<br>
Selesai beraktivitas, langsung tidur.<br>
Waktu luang di Among Jiwo.<br>
Nur Rokhim, salah seorang warga binaan Among Jiwo. Dia berada di ruang isolasi khusus karena punya skizofrenia akut. Hobinya nyanyi.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: