BerandaFoto Esai
Senin, 26 Des 2021 09:57

Kampung Tematik Velg dan Ban Semarang, Terkenal Sejak 1990-an

Nggak hanya di bantaran Banjir Kanal Timur, Kampung Tematik Velg dan Ban juga bisa menjadi alternatif untuk upgrade mobil kesayanganmu. Berdiri sejak 1990-an, kampung di gang sempit ini terkenal menjual ban dan velg berbanderol murah, tapi berkualitas.

Inibaru.id - Ban bekas yang diangkut mobil atau motor keluar masuk gang sempit di Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, ini menjadi pemandangan lazim masyarakat setempat. Di dalam gang tersebut, sebagian besar warganya memang berjualan ban bekas, yang kemudian membuat desa ini dijuluki Kampung Velg dan Ban.

Agung Widayat, salah seorang penyedia ban dan velg di kampung tematik ini mengatakan, 60 persen orang di desanya memang berjualan ban mobil, khususnya di wilayah RW 2. Jumlahnya lebih dari 100 orang.

"Saya meneruskan usaha ayah yang sudah mulai (berjualan ban) sejak 1990," tuturnya pada Kamis, 23 Desember 2021. "Kebanyakan penjual di sini juga seperti saya, meneruskan usaha turun-temurun."

Selain ban bekas, masyarakat di Kampung Velg dan Ban juga menjual ban dengan kondisi mulus atau baru, serta velg mobil. Agung mengungkapkan, sejak lama masyarakat Tlogomulyo sudah berprofesi sebagai pengepul ban dan velg. Nah, dari situlah kemudian ada yang bikin usaha di rumah.

"Mereka (para pengepul) membuka usaha dari rumah masing-masing, yang kemudian diwariskan ke anak cucu," terangnya sembari melayani calon pembeli ban di tokonya.

Dalam sehari, Agung dkk mengaku bisa menjual masing-masing sekitar 500-an ban dan 30-an velg dalam sebulan. Ukuran ban dan velg yang dijual pun cukup variatif, mulai dari untuk mobil pribadi hingga truk yang berukuran besar.

"Kami menjual (ban dan velg) hampir semua jenis kendaraan roda empat. Yang beli juga dari berbagai daerah seperti Solo, Bali, bahkan Kalimantan," aku Agung yang kemudian mengungkapkan, ban dan velg di daerahnya diminati karena terkenal berharga miring dengan kualitas jempolan.

Punya Banyak Pelanggan

Harga yang nggak bikin kantong jebol dengan kualitas baik membuat para penjual ban dan velg di kampung ini memiliki banyak pelanggan. Gito salah seorang di antara pelanggan setia tersebut. Lelaki paruh baya itu mengaku sudah empat kali datang ke desa tersebut.

“Enak beli di sini karena harganya cukup variatif. Penjualnya juga ramah, bikin saya merasa seperti dengan saudara sendiri,” ungkap Gito.

Selain kualitas oke dengan harga bersahabat, dia juga mengaku senang dengan kebiasaan masyarakat Tlogomulyo yang senantiasa bersedekah saban dagangan mereka laku. Mereka, lanjutnya, akan mengeluarkan uang Rp 5.000 untuk musala tiap ada unit yang terjual.

Nggak hanya berjualan, para pedagang di tempat tersebut juga menurutnya suka berbagi ilmu terkait ban dan velg.

“Di sini tuh mereka nggak pelit. Mereka selalu kasih saran, misalnya, ban atau velg apa yang cocok untuk mobil kita,” tandas dia.

Kampung tematik yang menarik ya, Millens? Kalau kamu lagi di Kota Lunpia, nggak ada salahnya berburu perlengkapan mobil di Kampung Tematik Velg dan Ban Semarang ini, lo! (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Pedagang mempersiapkan ban yang akan dibeli.
Gang sempit dijadikan lahan untuk menyimpan stok ban.
Salah seorang pedagang memamerkan velg.
Pintu masuk ke Kampung Velg dan Ban Kota Semarang.
Gang sempit dijadikan lahan untuk menyimpan stok ban.
Proses pembuatan motif di tekstur ban.
Salah seorang warga datang dengan mengangkut ban bekas di atas motornya.
Pedagang dan pembeli bergurau di sela-sela transaksi.
Suasana pedagang ban yang menunggu pembeli.
Proses pemasangan velg ke mobil.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: