Inibaru.id - Balas dendam nggak selamanya buruk, Millens! Dalam konteks yang positif, balas dendam justru bisa menjadi dorongan seseorang untuk menjadi lebih baik. Inilah yang dialami Artha Cipta Pratama, penjual skuter klasik yang memulai bisnis lantaran gerah karena kerap disepelekan.
Artha, begitu dia biasa disapa, telah menggandrungi skuter klasik merek Vespa sejak duduk di bangku SMA sekitar 2006. Kala itu, dia mengaku jengah tiap kali ada orang yang meremehkan skuter asal Italia tersebut. Bahkan, temannya sendiri pun menganggap rendah vespa yang dinaikinya.
Pada zaman itu skuter klasik memang belum sepopuler sekarang. Sebagian besar anak muda kurang suka untuk mengendarai skuter yang diproduksi Piaggio tersebut lantaran terkesan kuno dan zadul.
“Jangankan orang lain, teman akrab saja nggak mau kalau diajak boncengan (naik vespa),” ujar pemuda yang berdomisili di Pamularsih, Kota Semarang, itu.
Selain itu, banyak orang nggak mau mengendarai vespa karena selalu dianggap sering mogok di tengah jalan. Artha pun mengakui hal ini. Menurutnya, memiliki vespa cenderung ribet dalam perawatan. Inilah yang menurutnya bikin vespa kurang populer kala itu.
Namun, namanya juga sudah jatuh cinta, Artha tetap mencintai skuter yang telah dikenalnya sejak kecil. Baginya, kendaraan roda dua yang populer dengan bodi samping yang lebar itu cukup ngena di hati karena sudah dikenalkan oleh orang tuanya, terutama bapak, saat dia masih sangat belia.
Berawal dari sinilah Artha mulai merencanakan aksi "balas dendam"-nya. Dia bertekad membuat nama vespa lebih banyak dikenal dan diminati oleh masyarakat di sekitarnya, kendati saat itu belum terpikirkan gimana caranya.
“Saya cuma pengin buktiin ke ke teman-teman yang suka mengejek saya bahwa vespa adalah barang bagus,” terang Artha yang ditemui Inibaru.id di Art Classico, showroom vespa bekas miliknya yang berlokasi di daerah Madukoro, Semarang Barat, Kota Semarang, belum lama ini.
Mulai Menemukan Titik Terang
Tahun ke tahun berlalu, balas dendam Artha mulai menemukan titik terang. Lelaki yang selalu melingkarkan kalung emas pada lehernya itu kamudian mencoba mengelola bisnis jual beli vespa. Usaha yang kemudian dilabeli Art Classico ini bisa dibilang cukup berhasil.
Di kalangan para pencinta vespa klasik, showroom Artha bisa dibilang cukup terkenal, terutama di Kota Semarang. Dalam setahun, Artha bahkan mengaku pernah menjual hingga 120 vespa. Pelanggannya nggak hanya orang Semarang, tapi juga dari pelbagai wilayah di Indonesia.
“Pernah juga ngirim ke Malaysia dan beberapa negara tetangga lainnya,” tambah lelaki nyentrik tersebut, lalu tertawa.
Beberapa Kali Menang Kontes
Nggak hanya jual beli dan mengendarai skuter klasik, Artha juga beberapa kali memenangkan kontes vespa yang diadakan di pelbagai kota. Menurut Artha, keikutsertaan dirinya pada kontes-kontes tersebut salah satunya juga menjadi ikhtiarnya untuk terus mendongkrak eksistensi vespa di sekitarnya.
Dia kini mengaku senang karena vespa sudah mulai dikenal luas di kalangan anak muda. Yang pertama, tentu saja hal itu baik untuk bisnisnya. Namun, yang utama adalah karena kesan kuno pada skuter klasik yang dulu jadi cemoohan kini justru jadi daya tarik tersendiri.
"Sekarang pakai vespa klasik justru jadi daya tarik. Ada juga yang bilang terkesan romantis!" kelakarnya.
Oya, kalau kamu tertarik menjual atau membeli skuter klasik, silakan datang ke Art Classico di Jalan Madukoro 2 No 75, Semarang Barat. Biasanya, vespa yang dipajang di showroom itu hanya beberapa, karena sisanya ada di rumah Artha.
Kamu yang mau cari spare part vespa juga bisa langsung mampir ke sana atau kepoin Instagram-nya di @art_classico_vespa ya, Millens! (Bayu N/E03)