Inibaru.id - Tiap jenis motor setahu saya punya klubnya masing-masing dan kerap mengadakan acara, nggak terkecuali vespa. Yap, penyuka motor klasik ini mengadakan sebuah even yang bernama “Gasroll Scoot”. Perhelatan yang dilaksanakan pada Sabtu (22/2/2020) tersebut turut meramaikan malam minggu Kota Semarang. Sekitar 200 vespa melakukan riding mengitari Kota Semarang.
Riding memang menjadi salah satu agenda Gasroll Scoot. Para pengendara vespa yang terdiri dari berbagai komunitas berkumpul terlebih dahulu di halaman Balai Kota Semarang. Mereka nggak hanya dari Semarang namun juga dari Demak, Kendal, dan Kudus.
“Di acara ini kami ngadain riding. Titik kumpulnya ada di Balai Kota kemudian finish-nya nanti ada di Di Luar Kopi. Rutenya mulai dari Balaikota, kemudian Tugu Muda, Gajah Mungkur, Akpol belok kiri, kemudian Tanah Putih, lalu berakhir di Jalan Singotoro” ujar Danu Akbar, koordinator Gasroll Scoot.
Gasroll Scoot merupakan penyelenggaraan yang pertama. Sebelumnya mungkin sudah pernah ada acara yang sedemikian, namun masih dilaksanakan secara bebas saja. Belum berbentuk event terstruktur seperti ini. Danu berharap acara ini bisa terus berlanjut dari tahun ke tahun.
Acara nggak cuma berhenti di situ. Sesampainya di Di Luar Kopi, para pengendara berkumpul bersama untuk sesi sharing tentang dunia pervespaan. Paling nggak ada 300 orang yang berpartisipasi. Nggak cuma anak muda yang ikutan, para pengendara vespa yang sudah "senior" juga datang. Mereka akan saling bercerita bagaimana suka-duka dalam mengendarai vespa. Selain itu ada juga permainan menarik dan dilanjut dengan karaoke bersama.
Vespa partisipan Gasroll Scoot ini terdiri dari berbagai zaman. Danu mengungkapkan kalau vespa kuno mulai dari tahun 50-hingga 80-an ada. Nggak cuma dihadiri yang klasik, vespa keluaran baru seperti Primavera, Sprint, dan GTS pun juga nimbrung.
Menurut Danu, vespa itu cuma kendaran. Yang terpenting adalah solidaritas yang dibangun antarpenunggangnya. Dengan vespa, mereka jadi semakin mudah dalam mencari teman.
“Misalnya kami ke luar kota nggak bawa apa. Kemudian ada suatu masalah, mogok misalnya. Tinggal kontak sesama teman vespa yang berasal di daerah situ aja pasti bakal langsung dibantu," kata Danu.
Danu juga bercerita, kalau rasa cintanya terhadap vespa seperti mengalir saja. Bermula dari suka, lambat laun bukannya merasa bosan melainkan makin cinta.
“Awalnya hanya pengin. Cuma lama-lama kok semakin pengin beli, beli, dan beli lagi. Senang saja koleksinya,” pungkasnya.
Kalau kamu makin lama makin cinta apa malah bosan sama kendaraanmu? (Audrian F/E05)