BerandaFilm
Selasa, 23 Okt 2017 23:19

Publik Ekuador Kepincut Film "Keris” dan “Wayang"

Publik Ekuador Kepincut Film "Keris” dan “Wayang"

Eksotika keris (cnnindonesia.com)

Kreasi budaya adilihung Nusantara bergaung di Amerika Latin. Ini cerita tentang publik Ekuador yang kepincut pada keris dan wayang.

Inibaru.id – Kabar bagus kembali beredar dari dunia film. Lebih istimewa lagi, pemutaran film ini ada kaitannya dengan kebudayaan dan pariwisata kita.

Dilansir Antaranews (23/10/2017), dua film dokumenter pariwisata Indonesia bertajuk Keris dan Wayang menjadi primadona dan menarik perhatian pengunjung festival yang sebagian besar pelajar dan mahasiswa Kota Cuenca dalam Festival Film Internasional Seni dan Budaya Populer ke-4 di Kota Cuenca, Ekuador, 17 - 20 Oktober 2017. Festival film itu merupakan rangkaian dari Festival de Artesanias de Americana ke-15 yang diadakan CIDAP atau The American Center of Crafts and Folk Arts.

Baca juga: “Pengabdi Setan” Akan Melanglang ke Amerika Latin

Dalam pemutaran dua film itu Dubes RI di Quito Diennaryati Tjokrosuprihatono hadir bersama puluhaan mahasiswa dan pelajar dari Univeritas Cuenca dan beberapa sekolah menengah di Cuenca. Pada hari yang sama juga dilakukan pemutaran kedua film di Auditorium CIDAP yang juga dihadiri puluhan penonton.

Festival film itu diikuti film dokumenter seni dan budaya dari Ekuador, Peru, Chile, Venezuela, Jepang, dan Indonesia yang tahun ini menjadi tamu dalam Festival de Artesanias de Americana ke-15 yang akan dibuka secara resmi tanggal 1 November 2017.

Selain diputar di Fakultas Seni Universitas Cuenca dan Auditorium CIDAP, film-film peserta festival juga diputar di Gedung Kesenian El Alfarero milik Pemerintah Kota Cuenca. Selanjutnya di awal Desember akan di gelar di FLASCO, Latin American University of Social Sciences, universitas terkemuka di Kota Quito, Ibukota Republik Ekuador.

Rangkaian Festival de Artesanias de Americana atau festival seni Amerika ini akan diikuti dengan pameran benda seni budaya Indonesia dari beragam daerah dan khususnya Bandung di Museum CIDAP pada tanggal 1 November - 1 Desember 2017.

Pada puncak kegiatan festival tanggal 1-5 November 2017 juga akan ditampilkan beragam tampilan seni budaya Indonesia, seperti tari, musik, kuliner, demo batik dan ukir kayu dari Pemalang, Jawa Tengah, dan juga bazaar produk kerajinan tangan.

Pada festival tahun lalu tercatat 250.000 pengunjung selama puncak festival yang berlangsung selama sepekan dan tahun ini diharapkan akan dihadiri 400.000 pengunjung.

Baca juga: “Hujan Bulan Juni”, Tak Semata Kisah Romantis

Selain pengunjung biasa, juga terdaftar sejumlah pengusaha bergerak di bidang seni dan budaya dari Amerika Serikat, Kanada dan di kawasan Amerika Selatan.

“Partisipasi Indonesia untuk kali pertama dalam festival ini merupakan kesempatan memperkenalkan potensi seni kreatif, budaya dan pariwisata Indonesia tidak saja kepada masyarakat Ekuador tetapi juga lebih luas kepada masyarakat di kawasan Amerika,” ujar Dubes Diennaryati Tjokrosuprihatono. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025