BerandaCoffreak
Jumat, 16 Mei 2019 08:36

Dari Purworejo, Kopi Rempah Menghangatkan Badan

Kopi La Rempah dari Purworejo. (Travelingyuk)

Pernah mencicipi kopi dengan campuran rempah? Di Purworejo, kamu bisa menemukan kopi unik ini. Selain jahe, kopi itu juga menggunakan campuran lain seperti bawang merah. Seperti apa rasanya?

Inibaru.id – Jika Kabupaten Pekalongan punya kopi tahlil untuk memanjakan penggemar kopi, Kabupaten Purworejo pun punya kopi khas yang nggak kalah nikmat, yakni kopi rempah. Sesuai dengan namanya, kopi ini memang diracik menggunakan rempah-rempah supaya membuat badan lebih hangat.

Adalah pasangan istri-suami bernama Siti Mahrujiah dan Abdul Ghofur yang mengkreasikan kopi rempah ini. Dengan penambahan bawang merah, jahe, dan beberapa bumbu rahasia, kopi rempah dengan biji robusta ini dibuat.

Dalam proses penyangraiannya, Siti dan Abdul biasanya menggunakan tungku dengan api dari kayu bakar. Rempah-rempah yang menjadi bumbunya turut pula disangrai bersama kopi.

https://s3.bukalapak.com/img/8220347153/w-1000/IMG_20181010_223554_scaled.jpg

Kamu harus coba kopi dengan racikan istimewa ini. (Bukalapak)

Jika sudah matang, biji kopi juga nggak serta-merta dihaluskan menggunakan mesin, lo. Warga Dusun Singojoyo, Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno, masih menggunakan alat tradisional berupa alu dan lumpang.

Ketika sudah halus, bubuk kopi kembali diayak supaya bisa dipisahkan dengan serbuk kasar rempah-rempah. Barulah setelah itu kopi rempah siap dipasarkan. Kalau pengin membelinya secara daring juga bisa, lo!

Penasaran seperti apa rasanya? Hm, kamu harus cobain sendiri ya. Selain menghangatkan badan, kopi ini juga bisa menghangatkan hatimu yang sendu, lo. Ha-ha. (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024