BerandaBudaya
Rabu, 8 Agu 2017 18:14

Raja dan Permaisuri dari Seluruh Indonesia Warnai Dieng Culture Festival 2017

Pemotongan rambut gembel dalam acara Dieng Culture Festival 2017. (Foto: inibaru.id)

Dieng Culture Festival 2017 dihadiri raja dan permaisuri dari berbagai daerah di Indonesia.

Inibaru.id - Ada hal menarik dibalik gelaran Dieng Culture Festival 2017 yang diadakan pada tanggal 4-6 Agustus 2017 kemarin. Dibalik suhu dingin yang harus dirasakan peserta untuk menikmati berbagai cara seni dan budaya, acara ini dihangatkan oleh keberadaan raja dan permaisuri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Tercatat, raja dan permaisuri yang berasal dari Keraton Amertha Bumi, Keraton Kerajaan Kutai, Keraton Kerajaan Selayar, Keraton Sulawesi, Kesultanan Luwu, Keraton Bangkalan, Keraton Pamekasan, Keraton Tamiang Aceh, Keraton Indrapura, Puri Tabanan, Puri Pemecutan, Puri Jembrana, Puri Kerambitan, Keraton Bau-Bau, dan dari kerajaan lainnya menghadiri salah satu gelaran seni paling menarik tahun ini.

Para raja dan permaisuri ini berada di Pendapa Dipayudha Adigraha Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Sabtu, (5/8) pukul 11.00 WIB untuk menikmati proses pemotongan rambut pada anak yang memiliki rambut gembel di Dieng. Selain menikmati prosesi ini, para raja dan permaisuri ini mengaku ingin menikmati kebudayaan khas Dieng yang memang termasuk salah satu yang tertua di tanah air.

Dengan membawa pakaian kebesaran khas kerajaan masing-masing secara lengkap, para raja dan permaisuri ini mengikuti prosesi kirab Anak Gimbal di hari sabtu dan pada hari Minggunya mereka akan melihat ritual Jamasan, ritual pemotongan rambut anak Gimbal, ritual yang dianggap menjadi puncak dari festival tahunan ini.

Tak hanya didatangi oleh pasangan raja dan permaisuri yang berasal dari kerajaan-kerajaan di tanah air, Dieng Culture Festival 2017 juga dimeriahkan dengan adanya festival caping. Hanya saja, festival caping ini hanya bisa dinikmati oleh mereka yang sudah membeli tiket resmi. Sebanyak 3.500 tiket online dan 100 tiket on the spot habis terjual sejak bulan Mei tahun lalu. Meskipun begitu, ribuan orang lainnya berdatangan secara gratis karena memang diperbolehkan untuk mengikuti festival yang memiliki nilai budaya yang luar biasa ini.

Perbedaan dari mereka yang datang secara gratis dengan yang membeli tiket secara resmi adalah adanya pelayanan seperti VIP bagi mereka yang memegang tiket. Sebagai contoh, mereka yang memiliki tiket akan mendapatkan fasilitas seperti tas, kaos, kartu identitas, caping gunung, dan berbagai fasilitas lain. Selain itu, pelayanan yang didapatkan juga lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang datang secara gratis. Meskipun begitu, peserta festival yang datang secara gratis juga mengaku mereka telah mendapatkan pelayanan yang sangat baik saat menikmati festival ini.

Selain berbagai acara adat khas yang sangat menarik, kita juga bisa menikmati pemandangan alam khas Dieng yang sudah terkenal keindahannya seantero negeri. Pihak panitia sendiri mengaku jika selama acara yang diadakan tiga hari ini, setidaknya perputaran uang yang ada di Dieng mencapai 15 hingga 20 milyar Rupiah! Luar biasa. (AS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: