BerandaAdventurial
Senin, 8 Mar 2020 14:00

Warung Nasi Kucing Pak Gik, Angkringan Paling Legend di Kota Semarang

Angkringan Pak Gik, kuliner yang bisa kamu nikmati hanya di waktu malam dini hari. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Jam belum menunjukkan waktu buka, tapi Angkringan Pak Gik sudah ditunggu para pelanggan setianya. Warung nasi kucing yang berdiri sejak 1960-an ini selalu ramai. Menjadi saksi sejarah angkringan Semarang hingga sekarang.

Inibaru.id – Angkringan itu usianya lebih dari 50 tahun. Kesederhanaan masih terlihat jelas dari penampakannya. Saya saat itu berkunjung pukul setengah tiga dini hari, suasana saat itu temaram apalagi Semarang usai diguyur hujan. Brr...

Di depan angkringan terdapat kali, beberapa orang menyebutnya Kali Inspeksi. Sekumpulan orang dari berbagai usia dan jenis kelamin tengah asyik makan. Mereka duduk mengelompok di beberapa spot seperti di deretan kursi depan penjual, bangku di pinggir kali, dan pinggir jalan.

Saat anak Semarang kelaparan di tengah malam atau menjelang pagi, biasanya mereka akan "menyerbu" ke mari. Angkringan ini buka pukul 23.00-04.00 WIB.

Saya bertemu dengan Purwanto, anak ketiga Pak Gik. Dia menceritakan, Angkringan Pak Gik berdiri sejak 1960-an di daerah Jalan Inspeksi, Sekayu, pinggir jalan. Nama asli dari ayah Purwanto selaku pendiri adalah Sugiyo, tapi karena lebih mudah dipanggil Pak Gik akhirnya digunakanlah nama itu sebagai brand hingga sekarang.

“Kalau Bapak di rumah istirahat, sudah tua. Sekarang beliau berusia 78. Sejarahnya dulu warung berdiri tahun 60-an. Dari tahun 60,70, 80-an buka dari jam 2 pagi. Lalu sekitar tahun 77 ketika saya ikut bantu buka lebih awal, maju jadi pukul 12 malam,” kata Purwanto.

Bermacam-macam gorengan seharga Rp 500 dapat kamu nikmati di Angkringan Pak Gik. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Ketika pengelolaan dipegang penuh Purwanto jam buka pun jadi maju lagi yaitu pukul 11 malam. Hal ini dilakukan untuk menjembatani para pelanggan yang sudah menunggu lama. Terutama dari kalangan anak sekolah dan mahasiswa. “Sekarang dari pukul 11 malam hingga habis sekitar 4 pagi. Seringnya habis meski di musim hujan dagangan masih sisa,” tambahnya.

Ternyata makanan yang dijual di sini nggak dibuat sendiri oleh Purwanto lo, tapi hasil titipan dari warga sekitar yang jumlahnya hingga 30-an orang. Ketika satu menu habis akan diantar lagi. Jadi kamu jangan khawatir kekurangan menu di sini, dijamin pula selalu fresh olahan langsung jadi. Bermacam gorengan dapat kamu santap dalam kondisi hangat karena digoreng saat itu juga.

Angkringan Pak Gik menyediakan pula berbagai macam minuman, terutama tehnya yang kental dan spesial. Ada pula minuman saset seperti susu dan kopi. Meski di sini kamu nggak bisa menemukan minuman jeruk, he-he. Saat itu saya pengin memesan es jeruk, tapi nggak ada.

Berminat mengunjungi angkringan legendaris ini, Millens? Saya sarankan datang dengan mengajak kawan dan menggunakan kendaraan pribadi ya. Kamu nggak perlu bawa banyak uang juga karena harga menu di sini sangat murah, rata-rata Rp 500-2.500 saja. Kuy! (Isma Swastiningrum/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: