BerandaAdventurial
Senin, 6 Des 2020 13:00

Umbul Kendat dan Kisah Putri Terakhir Kerajaan Majapahit yang Moksa

Umbul Kendat di Boyolali yang dipercaya menjadi tempat moksa putri Brawijaya V. (Youtube)

Kehancuran Majapahit membuat semua simbol berbau Hindu ikut dilenyapkan. Untuk mengelabui prajurit Demak ini, beberapa tempat disamarkan menyerupai makam. Salah satunya situs Umbul Kendat. Di tempat itulah, konon, Dyah Ayu Retna Kedaton, putri Brawijaya V moksa.

Inibaru.id – Dalam bahasa Jawa, kata Kendat berarti bunuh diri. Nama ini dikaitkan dengan tekad salah seorang putri Brawijaya V bernama Dyah Ayu Retna Kedaton yang moksa di tempat itu. Kerajaannya hancur dan ayahandanya hilang entah ke mana.

Sang putri memilih moksa ketimbang takluk dan mengikuti ajaran baru yang dibawa Raden Patah. Konon, Raden Patah memaksa semua masyarakat Majapahit menjadi mualaf termasuk anggota kerajaan yang juga keluarganya sendiri.

Dyah Ayu Retna Kedaton merupakan putri ke-42 Kerthabumi (Brawijaya V). Dia lari dari Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto menuju Pengging, Boyolali Jawa Tengah. Di sana tinggal kakak iparnya yang menjadi Adipati Pengging. Sang putri hendak meminta perlindungan.

Betapa sedih hati sang putri begitu mengetahui Adipati Sri Makurung Prabu Hadiningrat, kakak iparnya beserta istri, anak, dan seluruh abdi dalem melakukan moksa. Dia bahkan nggak bisa menemukan kerajaan tersebut karena ikut menghilang. Mengetahui hal itu, nyalinya tetap bulat untuk nggak kembali ke Majapahit.

Dengan kesaktiannya, sang putri melakukan hal yang sama; moksa. Diperkirakan, sang putri masih berusia sekitar 13-18 tahun. Para abdi dalem kemudian menandai tempat ini dengan batu hitam sehingga menyerupai makam.

Mereka berharap tempat itu luput dari laskar Demak yang menghancurkan segala sesuatu yang berbau Hindu. Saat ini, batu hitam yang dibuat menyerupai makam ini menjadi petilasan dan dipergunakan sebagai tempat persembahyangan.

Muncul Mata Air

Ketika putri Dyah Ayu Retna Kedaton melakukan moksa, muncul mata air (umbul). Oleh masyarakat mata air ini disebut Umbul Kendat. Tempat ini terdiri atas dua bagian yaitu Umbul Keroncong dan Umbul Dandang atau Panguripan.

Disebut Umbul Keroncong karena bunyi airnya mirip irama musik keroncong. Unik ya? Nah, kalau Umbul Dandang, katanya berkhasiat membuat umur panjang, awet muda, mudah mencari rezeki, mudah naik pangkat, menyembuhkan penyakit, membuang sial, dan masih banyak lagi.

Di Umbul Kendat, beberapa umat Hindu sering melakukan Tritayatra dan upacara Dewa Yadna. Eh, tadinya nggak banyak umat Hindu yang mengetahui situs ini. Sosok yang memelopori memakai umbul tersebut untuk ritual keagamaan adalah KRMT Andi Mulyono Kusumonegoro yang merupakan wareng (keturunan V) Sultan Pakubuwono IX (Raja Surakarta tahun 1861-1893).

Hm, kamu sudah pernah ke Umbul Kendat belum, Millens? (Mah/IB21/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024