BerandaAdventurial
Minggu, 20 Feb 2021 07:00

Traveling Gratis, Akhir Pekan Saatnya Gowes Tipis-Tipis di Desa Pakis

Pemandangan Desa Pakis yang indah dengan alam yang masih asri. (Explore Kendal/ @restu_alfikri)

Kadang kita berpikir bahwa piknik harus keluar duit. Padahal, selama masih di Indonesia, banyak tempat traveling gratis bisa kamu temukan. Salah satunya, kamu bisa gowes tipis-tipis di Desa Pakis, Limbangan, Kendal, Jawa Tengah. Apa menariknya?

Inibaru.id – Banyak orang gagal jadi traveler karena berpikir terlalu njelimet untuk persiapan traveling. Bujet yang tinggi untuk menginap, akomodasi perjalanan, tiket, hingga biaya makan, memang perlu dipikirkan. Namun, kalau memang nggak punya duit, masak kamu mau terus-terusan di rumah saja?

Ups, maksudnya bukan menyuruh untuk menggagalkan program pemerintah yang menyuruh kita di rumah aja selama pandemi ya. Kamu memang sesekali perlu piknik, tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat. Ehm, kalau kata orang, kurang piknik bikin gampang panik! Ha-ha.

Oke, back to budget! Gaji minim atau honor yang nggak turun-turun memang menyebalkan. Tapi, jangan sampai hal ini bikin kamu gagal piknik dong. Kalau nggak ada bujet khusus, nggak usah menginap dan bawalah bekal dari rumah.

Dan, kamu juga nggak perlu memikirkan akomodasi yang mevvah. Bisa kan ngepit? Iya, bersepeda! Mudah, meriah, dan sehat, apalagi kalau ngepit-nya bareng gebetan. Ha-ha.

Nggak punya duit juga untuk beli tiket? Carilah tempat piknik yang gratis! Kalau tinggal di Semarang dan sekitarnaya, kamu bisa bertandang ke Desa Pakis di Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah. Di sini, kamu bisa menikmati keindahan alam tanpa biaya alias gratis.

Rute Menuju Desa Pakis

Monumen Selamat Datang Desa Pakis. (Explore Kendal/@restu_alfikri)

Perlu kamu tahu, Desa Pakis berlokasi di sisi barat daya Gunung Ungaran. Kalau dari Semarang, kamu bisa mulai bersepeda melalui Jalur Boja-Sumowono. Ehm, lumayan jauh sih. Tapi, justru inilah yang membuatnya seru. Ha-ha. Mulai dari Bandungan saja deh, ya!

Dari Bandungan, melajulah ke arah Boja. Namun, berhati-hatilah. Jalur Bandungan-Boja cukup tinggi dan curam, berkelok-kelok pula. Jadi, pastikan kondisi sepeda cukup baik, sistem pengereman juga aman. Keamanan adalah yang utama. Maka, kalau rem sepeda blong, plis urungkanlah saja!

Jalur Bandungan-Boja memang tampak jauh, tapi nggak kerasa kok. Kamu bakal dimanjakan oleh samping kanan dan kiri yang dipenuhi pepohonan hujau, permukiman warga yang bersahaja, dan udara yang super-segar. Sesekali kamu bisa berhenti, mengatur napas, dan menghirup udara dalam-dalam.

Wilayah Desa Pakis ditandai dengan sebuah monumen selamat datang dengan latar sawah nan luas dan perbukitan yang tampak hijau. Kalau nggak berkabut, punggung Gunung Ungaran juga bakal terlihat jelas dari situ.

Posisi monumen ini persis di pinggir jalan Boja-Sumowono, jadi kamu nggak bakal tersesat. Mulai dari sini, silakan habiskan memori di ponselmu dan ambillah foto sebanyak-banyaknya. Kamu nggak bakal menyesal pernah ke sini!

Berkeliling Desa Pakis

Desa Pakis kala senja. (Facebook/desa.pakis)

Konon, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Nikita Mirzani bernah berswafoto di penanda "Welcome to Desa Pakis". Namun, bukan karena ini desa tersebut dikenal para traveler. Tempat itu memang indah dan menawan.

Eits, tapi jangan membayangkan bakal banyak spot instagenik buatan di desa ini seperti kebanyakan desa wisata ya, Millens. Semuanya alami. Cobalah gowes tipis-tipis sepedamu ke arah timur. Di sana, ada lapangan sepak bola. Berhentilah, lalu parkir sepedamu di sana.

Dari lapangan sepak bola ini, kamu bisa turun untuk menikmati pemandangan sawah dengan sistem terasering yang dibelah oleh sungai yang jernih dan menyegarkan. Gemericik air sungai di situ dipastikan bakal bikin suasana sejuk. Kalau pengin menepi dari ingar-bingar, sudah benar kamu berada di tempat itu.

Oya, Desa Pakis cukup sering hujan, jadi pastikan kamu melihat perkiraan cuaca sebelum ke sana, ya. Jangan sampai, demi piknik gratis ke Desa Pakis, gowes tipis-tipismu diganggu oleh gerimis. Uatiiiisss! Ha-ha. (Krj/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jalan Thamrin dan Depok Semarang Wajib Parkir Elektronik; Bayar Uang Tunai Dilarang

10 Okt 2024

Pakai Satu Nomor WhatsApp di Dua Ponsel? Bisa!

10 Okt 2024

Libur Panjang, Polda Jateng Larang Bus Besar Naik ke Lokasi Wisata Dieng

10 Okt 2024

Mungkinkah Pengajuan Kembali (PK) Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Dikabulkan?

10 Okt 2024

Mengapa Windows 9 dan iPhone9 Nggak Pernah Eksis?

10 Okt 2024

Uniknya Sejarah Desa Gajahan Karanganyar, Konon Bekas Kandang Gajah Keraton

10 Okt 2024

Damkar Jepara Tangani 63 Kasus Evakuasi Reptil Sepanjang 2024, Mayoritas Piton

10 Okt 2024

Manfaat dan Tren Ginger Shot untuk Kesehatan

10 Okt 2024

Catatan Komnas HAM 2024: Kepolisian Paling Banyak Diadukan Masyarakat

11 Okt 2024

Segarnya Dawet Telasih Bu Hj Sipon, Melegenda di Pasar Gede Solo

11 Okt 2024

Serunya Jalan-Jalan Sambil Diintai 'Mata' Raksasa di Kota Sibiu

11 Okt 2024

Menggelegar, Seperti Apa Bahaya Suara 'Sound Horeg' bagi Telinga?

11 Okt 2024

Mengapa Menikah Muda Membawa Risiko Cepat Bercerai?

11 Okt 2024

Seru, Ratusan Siswa Belajar Menari dan Membatik di Museum Kartini

11 Okt 2024

PPDS Anestesi akan Dibuka Kembali, Undip Perbaiki Sistem

12 Okt 2024

Tertarik Investasi Emas di Antam? Yuk Simak Kelebihannya Terlebih Dahulu

12 Okt 2024

Pemakai QRIS Makin Banyak, Uang Tunai Bakal Nggak Laku?

12 Okt 2024

Viral Skincare Overclaim; Produk Nggak Berbahaya, tapi Nirmanfaat

12 Okt 2024

Akhirnya, Batas Usia dan Penampilan Menarik di Lowongan Kerja Kembali Digugat di MK

12 Okt 2024

Lenggak-lenggok Para Penari Cilik di Sanggar Padma Baswara Demak

12 Okt 2024