Inibaru.id - Sejak 1909, Taman Ujung Soekasada sudah dibangun sebagai tempat rekreasi oleh Raja Karangasem. Bangunannya dirancang oleh seorang arsitektur Belanda bernama Van Den Hentz dan arsitektur Tiongkok, bernama Loto Ang, untuk mengembangkan Kolam Dirah, menjadi tempat peristirahatan Raja Karangasem.
Taman tersebut berada di wilayah Desa Ujung, Jalan Raya Taman Tumbu, Karangasem, Bali. Kira-kira membutuhkan jarak tempuh 70 kilometer dari Kota Denpasar untuk pergi ke lokasi ini.
Dulu tempat itu berfungsi sebagai tempat singgah peristirahatan keluarga kerajaan dan sebagai tempat untuk menjamu tamu. Tetapi pada masa sekarang, turis lokal maupun mancanegara bisa berkunjung ke Taman Ujung tanpa syarat.
Taman Ujung sebelumnya pernah mengalami kehancuran di beberapa lokasinya akibat letusan Gunung Agung pada 1963. Setelah lama terbengkalai, pada 2003 pemerintah daerah akhirnya memutuskan membangun kembali taman ini.
Baca juga:
Berkunjung ke "Pulau Awet Muda" di Sumenep
Cape Town, Kota Ramah Muslim di Afrika Selatan
Dengan luas 10 hektare, Taman Ujung dibangun semirip mungkin dengan aslinya. Keindahan bangunan arsitektur Eropa-Bali jelas menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke tempat ini. Keasriannya pun mirip seperti masa kerajaan Bali Kuno. Nggak jarang banyak pasangan melakukan sesi foto pranikah karena lokasinya sangat cocok dan menarik.
Selain bangunan, Taman Ujung juga memiliki pemandangan alam yang indah. Terdapat tiga kolam buatan mengelilingi bangunan istana. Dua di utara dan satu di selatan. Saat berkunjung, nggak jarang kamu akan bertemu dengan binatang yang dilepas bebas di taman ini seperti angsa, burung, dan sebagainya.
Di Taman Ujung, Sobat Millens akan dimanjakan oleh beberapa fasilitas rekreasi seperti kolam pemandian, bale (pendopo) untuk bersantai, dan lokasi-lokasi lain untuk mengenal sejarah Kerajaan Karangasem. Apalagi banyak banget loh, spot-spot bagus buat berfoto. Sebut misalnya jembatan yang membentang di tengah-tengah kolam tempat melintas dari istana ke bale.
Jika tertarik untuk datang ke lokasi ini, kamu hanya perlu membayar tiket masuk Rp 10 ribu saja loh. Adapun untuk pengambilan foto pranikah cukup membayar Rp 600 ribu, yang sudah termasuk seluruh kru.
Baca juga:
Berpetualang ke Coban Sumber Pitu Pujon
Petirtaan Jalatunda, Ketika Air Tak Berhenti Mengalir
Meski tiketnya terbilang murah, akses untuk datang ke lokawisata yang buka pukul 08.00 hingga pukul 17.00 lumayan sulit karena ketiadaan transportasi umum. Perjalanan hanya dapat dilalui dengan kendaraan pribadi saja.
Meski begitu, kamu nggak perlu khawatir karena ada juga kok jasa rental mobil yang murah sekaligus dapat memandu kamu selama perjalanan.
Jadi, segera berkemas, dan wuus ke jalan ke Taman Ujung. (ANG/SA)