BerandaAdventurial
Selasa, 10 Agu 2020 19:00

Sisi Eksotis Mangunharjo, Tempat yang Pernah Ramai di Twitter karena Cerita Horor 'Sigar Bencah'

Panorama ini bisa kamu temu lewat Lapangan Tembak Tembalang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Penasaran dengan cerita horor 'Sigar Bencah' di Twitter, saya mencoba tur daring via Google. Saya malah menemukan lokasi menarik menikmati sunset di daerah yang rupanya masuk Desa Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, tersebut.<br>

Inibaru.id - Tempat ini sempat ramai dibahas di Twitter setelah pemilik akun @ymoankim bikin thread cerita horor tentang Sigar Bencah. Seperti Gombel, Sigar Bencah memang kerap dikaitkan dengan dunia lelembut di Semarang. Namun, saya yakin tempat tersebut bukanlah Sigar Bencah.

Penasaran untuk membuktikannya, saya pun mencari lokasi yang dimaksud via daring. Tur daring via Google menuntun saya ke sebuah jalan kecil nan terjal, entah gimana caranya orang Google bisa sampai sini, hingga ketemu tempat tersebut.

Dugaan saya nggak salah. Tempat itu masuk Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Lokasinya memang nggak jauh dari turunan Sigar Bencah. Namun, keduanya beda kelurahan.

Saya nggak asing dengan Mangunharjo karena kebetulan pernah lewat sebuah jalur alternatif menuju Universitas Diponegoro Tembalang yang rupanya melewati wilayah ini. Yap, hanya sekali itu saya melewatinya dan merasa nggak pengin mengulanginya lagi. Ha-ha.

Lanskap Mangunharjo. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kondisi jalannya memang bikin kapok. Terjal dan berdebu. Daerah tersebut juga merupakan zona latihan tentara. Ehm, tapi, yakinlah, kamu harus bertandang ke sini, apalagi kalau kamu kuliah di Undip atau tinggal di sekitar Tembalang.

Lanskap alam di desa ini bikin tenang. Sejauh mata memandang, pepohonan hijau terbentang hingga ke punggung-punggung bukit, sedangkan tanah lapang ditumbuhi rerumputan liar yang rata, membuat suasana tenteram dan adem.

Kalau punya waktu yang cukup panjang, duduk-duduklah yang lama. Carilah tempat yang agak tinggi untuk duduk dan menghabiskan sore sekaligus menonton matahari terbenam.

Nggak perlu kamu pedulikan yang nyinyir bilang penikmat matahari terbenam adalah anak indie, karena itu hanyalah perkataan orang-orang yang terbawa arus. Bohong kalau orang nggak suka senja! Ehm, pengecualian untuk Soebagyo Satrowardoyo tua waktu menulis puisi "Senja". Ha-ha.

Seorang penerbang burung dara dari bukit di Mangunharjo. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Waktu terbaik ke sini memang sore hari. Kalau kata penyair, ketika matahari sudah meredupkan sinar dan suhunya, lalu angin berkesiur pelan menggerakkan ilalang dan semuanya, dan kerbau dipandu penggembala kembali ke peraduan. Ah, suasana yang magis sekali!

Oya, di Mangunharjo, kamu bisa menyaksikan para penggembala angon kerbau yang banyak sekali. Saya sempat iseng mengikuti salah seorang penggembala yang menuruni jalan setapak sempit.

Dia terus turun mengikuti kerbau-kerbaunnya mengikuti jalan setapak tersebut, yang ternyata bermuara di sebuah sungai. Saya baru tahu di balik Sigar Bencah ada sungai. Namun, jangan berharap lebih ya soal sungai ini.

Sungai di balik Saigar Bencah. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Seperti yang saya bilang, tempat ini adalah area latihan tentara. Maka, tentu saja ada tempat-tempat khusus yang bertuliskan “Tempat Melempar Granat”, misalnya. Atau, ada juga sejenis lokasi—saya nggak tahu itu tempat apa—untuk latihan menembak dan merangkak.

Kalau kamu perhatikan, nggak ada yang menarik dari wilayah tersebut; lebih terlihat seperti tempat mangkrak yang bangunannya dipenuhi sampah dedaunan dan ditumbuhi rumput. Mungkin lama nggak digunakan. Namun, kamu tetap bisa foto ala-ala di sini.

Duh, apa lagi ya? Yang jelas, saya tentu saja nggak sedang menceritakan tempat ini sebagai lokasi wisata. Namun, kalau pengin pergi ke suatu tempat yang berbeda di tengah perkotaan, dengan lahan hijau yang luas dan bonus matahari terbenam yang menawan, kamu boleh banget ke sini.

Lokasi latihan tentara yang sudah jarang sekali digunakan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Etapi, akses menuju tempat ini cukup buruk. Yap, namanya juga jalur alternatif. Nggak bakal disalahkan kalau kamu mengurungkan niat ke sini. Bahkan, kalau belum pandai-pandai banget naik motor, jangan lewat jalan yang menghubungkan ke Lapangan Tembak dengan Undip deh. Berat!

Namun, untuk kamu menyuka tantangan seperti saya, ini tempat yang sangat menarik. Para pencinta motorcross sangat suka menempuh jalur ini. Kamu termasuk di dalamnya? (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024