BerandaAdventurial
Selasa, 27 Jul 2020 11:00

Sepi, Pedagang Pasar Wajan Tuntang Hanya Bisa Menyangga Dagu

Siti Sahiroh resah menunggu datangnya pelanggan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Meski sempat moncer, kini Pasar Wajan di Tuntang nggak begitu dilirik para pelanggannya karena berbagai hal. Alhasil, para pedagang harus menerima kenyataan bahwa dagangan mereka nggak selaris dulu.

Inibaru.id – Di depan warungnya, Siti Sahiroh memandangi jalanan dengan tatapan kosong. Sebuah mobil carry reyot bersuara berisik kemudian membuyarkan lamunannya. Tampaknya mobil tersebut adalah milik produsen wajan asal Boyolali langganan Siti Sahiroh. Dengan lunglai perempuan ini menolak penawaran si produsen.

Ora ndisik (tidak dulu),” ungkap perempuan yang akrab disapa Sahir ini.

Semakin ke sini, perempuan yang sudah berjualan di lokasi tersebut lebih dari satu dekade ini mengaku dagangannya sepi. Saban hari, waktunya lebih banyak digunakan untuk membersihkan peralatan masak yang dijualnya dari debu. Maklum, tokonya berada tepat di pinggir jalan Fatmawati, Tuntang, sehingga membuatnya cepat berdebu.

Sayangnya, kepadatan Jalan Fatmawati yang dulu membuatnya mudah menjajakan produknya kini nggak lagi dia temui. Semenjak adanya tol, Sahir mengaku jualannya mendadak sepi.

“Sebelum ada tol, semua mobil lewat sini jadi laris,” ungkapnya lesu.

Beberapa waktu lalu, deretan warung penjaja berbagai perkakas memasak yang dikenal dengan sebutan Pasar Wajan ini sempat moncer. Berbagai kendaraan dari dalam dan luar kota kerap mampir untuk membeli perkakas di sana.

Berbagai peranti masak yang dijual di pasar wajan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kini, keadaan begitu berbeda. Sahir dan beberapa pedagang lain harus lebih bersabar untuk menanti datangnya para pembeli. Bahkan Sahir mengaku sering nggak dapat uang sepeserpun dalam sehari.

“Kadang nggak dapat uang sama sekali. Mau kulakan dagangan kadang nggak bisa karena nggak dapat uang,” ungkap perempuan 56 tahun ini.

Kini berbagai perkakas lama masih menggantung dan tergeletak begitu saja tanpa disentuh pembeli. Sukar baginya untuk menjualnya dengan cepat dan membelikan dagangan yang baru. Padahal dirinya mengaku untung yang dia dapatkan dari berjualan nggak seberapa.

Ya, hati saya tambah miris mendengar pengakuan Sahir bahwa lockdown beberapa waktu lalu membuat jalanan begitu sepi.

“Waktu lockdown nggak ada yang lewat, jalanan sepi,” ungkap perempuan tambun ini.

Lebih sering bersih-bersih ketimbang menjual dagangan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Situasi yang sama nggak cuma dialami olehnya. Widayati, seorang pedagang di toko yang lebih kecil mengaku pendapatannya semakin nggak menentu.

“Nggak menentu, kadang cuma bisa jual cobek, kadang ya ada juga yang beli wajan,” ungkapnya.

Zaman memang berubah, keduanya hanya sebagian kecil dari belasan pedangang yang ada di lokasi yang sama. Selain adanya perpindahan jalur dan dampak pandemi, mereka mungkin nggak menyadari bahwa kini orang-orang lebih suka berbelanja daring.

Namun begitulah orang Jawa, ketekunan dan kesabarannya memang tiada batas. Jika kamu tertarik membeli berbagai perkakas masak, datanglah ke Pasar Wajan di Tuntang, Millens! Selain ada berbagai pilihan, kamu juga bisa menilai sendiri kualitasnya! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024