Inibaru.id - Bulan Apit menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung ke Kabupaten Pati karena pada bulan yang berada di tengah-tengah antara Idulfitri dan Iduladha itu, warga Bumi Mina Tani biasanya menggelar sedekah bumi.
Tiap daerah umumnya punya ritual berbeda, nggak terkecuali Desa Wisata Gulangpongge. Tahun ini, desa kecil di punggung Gunung Muria itu merayakan tradisi sedekah bumi dengan menggelar rangkaian perayaan selama setengah bulan lamanya.
Acara yang berlangsung sejak 25 Juni ini terbuka untuk umum; nggak hanya diperuntukkan bagi warga setempat. Jadi, kamu nggak punya referensi liburan lain, belum terlambat kalau mau menyambangi desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Gunungwungkal ini, lo!
Kepala Desa Gulangpongge Kuntardi mengungkapkan, sedekah bumi tahun ini bakal menampilkan pelbagai pentas kesenian, hiburan, dan tradisi setempat. Seluruh kegiatan ini gratis tanpa pungutan biaya dan siapa pun boleh turut serta.
Lebih Meriah dari Tahun Lalu
Kuntardi menegaskan, seluruh rangkaian sedekah bumi di Desa Gulangpongge memang diniatkan untuk sedekah karena inti dari tradisi tersebut memang demikian. Selain itu, pergelaran tersebut juga diselenggarakan sebagai upaya untuk melestarikan budaya setempat agar bisa diteruskan anak cucu.
"Tahun ini lebih meriah dibanding tahun lalu karena setiap dukuh menggelar acara sendiri, dimulai sejak 25 Mei kemarin," terangnya saat membuka karnaval sedekah bumi pada Kamis (30/5/2024). "Dukuh Sekar, misalnya, bikin kompetisi voli tiap sore dari 25 sampai 30 Mei."
Selain voli, Kuntardi menambahkan, Gulangpongge juga menggelar prosesi ziarah makam leluhur pada 28 Mei, lalu Tayub pada 29 Mei, dan puncak sedekah bumi pada 30 Mei. Pada puncak sedekah bumi ada karnaval, pentas wayang, dan pentas barongan.
"Meski disebut puncak, rangkaian acara sedekah bumi belum akan berakhir. Berbagai macam pentas hiburan masih berlangsung selama seminggu penuh setelah karnaval," akunya.
Hiburan Tiap Hari
Kendati karnaval mereka sebut sebagai acara puncak, rangkaian sedekah bumi di Gulangpongge nggak serta-merta berakhir. Sederet kegiatan masih mengikutinya, antara lain ketoprak, selawatan, panjat pinang waria, konser dangdut, barongan, ketoprak, dan campur sari.
"Rangkaian sedekah bumi akan ditutup dengan acara selawatan pada 8 Juni besok," terang Kuntardi. "Jadi, akan ada hiburan setiap hari biar masyarakat, baik warga setempat maupun luar desa, merasa happy."
Dia menegaskan, berlangsungnya tiap acara di Gulangpongge nggak lepas dari semangat gotong royong yang masih kental di desanya. Karenanya, Kuntardi berharap tradisi tahunan tersebut bisa berjalan dengan baik dan lancar.
"Semoga semua elemen masyarakat mendapat rahmat dari Allah dalam prosesi sedekah bumi ini," tandasnya.
Barangkali kamu mau mengikuti prosesi sedekah bumi yang kalau dihitung secara keseluruhan dari awal sampai akhir mencapai setengah bulan ini, masih tersisa dua hari, lo! (Rizki Arganingsih/E03)