BerandaAdventurial
Jumat, 30 Apr 2020 12:29

Pandemi Corona, Nestapa bagi Penjual Kurma

Soerang anak sedang memilih kurma. (Inibaru.id/ Audrian F)

Pandemi corona menyerang berbagai sektor termasuk juga penjual kurma. Karena corona, dagangan mereka mengalami kerugian.<br>

Inibaru.id - Muhsin menepikan motornya di Jalan KH Agus Salim tepatnya di depan Pasar Johar Lama yang pembangunan gedungnya masih mandek. Dia menghampiri pedagang kurma. Kalau melihat waktu saat dia membeli, yakni pada pukul 15.00 sore, ada kemungkinan untuk berbuka puasa.

“Buat takjil di masjid saya,” ucapnya pada Selasa (28/4/2020). Sekaligus membenarkan dugaan tadi.

Menjelang atau saat bulan Ramadan, biasanya bermunculan para pedagang kurma. Terlebih di Kota Semarang yang kental akan tradisi keislamannya ini. Kurma barangkali sudah menjadi simbol momentum yang khas.

Namun pada 2020 ini, situasi jelas sekali berbeda. Pandemi corona melanda. Sudah banyak pihak yang terkena imbasnya termasuk para pedagang kurma.

Indra Bagus salah seorang penjual kurma di Pasar Johar Lama. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sulatun (51) warga Meteseh, yang kurang lebih sudah hampir 20 tahun berjualan kurma di Pasar Johar Lama turut mengungkapkan setumpuk keluhannya. Ramadan tahun ini sungguh beda baginya. Penuh keprihatinan.

“Hasilnya turun drastis. Sepi,” ungkapnya.

Menurut Sulatun, tahun-tahun lalu dia bisa untung banyak dari penjualan kurma. Bisa dikatakan bisa mencapai angka Rp 5 juta bahkan bisa lebih. Kalau saat ini, mencapai angka Rp 1 juta saja mungkin sudah sangat baik.

Bahkan dengan adanya penurunan penjualan ini, Sulatun mengaku nggak banyak mengambil stok dagangan. Kalau dalam penyetokan dagangan dulu bisa berton-ton, kini dia mengaku hanya bisa beli eceran karena takut nggak sebanding.

“Saya masih punya banyak anak yang harus saya hidupi. Kalau kondisi seperti ini terus saya cuma bisa pasrah,” tuturnya.

Muhsin beli kurma buat takjil. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Biasanya di sepanjang jalan ini memang dipenuhi pedagang kurma. Terlebih tahun lalu, area tersebut dijadikan lokasi dugderan, para penonton ikut membeli kurma.

Namun tahun ini, terlihat hanya ada dua pedagang. Menurut Indra Bagus, yang juga berjualan kurma, banyak pedagang yang tersendat pembatasan sosial.

“Banyak yang dari luar kota juga soalnya,” pungkasnya.

Indra Bagus juga mengeluhkan keadaan saat ini. Selain karena adanya pembatasan sosial, pengurangan waktu berdagang membuat lapaknya jadi tutup lebih awal.

Sebab memang untuk saat ini Kota Semarang sedang menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Sesuai surat edaran Wali Kota Semarang, waktu berdagang Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah pada pukul 14.00 sampai 20.00 WIB.

“Habis buka itu langsung sepi, sudah pada tutup,” tandasnya.

Memprihatinkan ya. Yuk, doakan biar keadaan jadi normal kembali. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024