BerandaAdventurial
Jumat, 19 Des 2019 16:32

Oewa Asia, Saksi Pilunya <em>Jugun Ianfu</em> di Masa Penjajahan Jepang

Ilustrasi jugun ianfu yang berada di Oewa Asia. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Hotel Oewa Asia di Kota Semarang menyimpan jadi saksi pilunya perempuan yang dipaksa untuk melayani tentara Jepang. Mereka ditipu bahkan diculik dari jalanan untuk dijadikan budak seks tentara Jepang.

Inibaru.id - Warganet kini tengah ramai membincang pramugari dari maskapai plat merah yang disebut-sebut punya hubungan gelap dengan salah seorang pimpinannya. Warganet pun nggak segan menyebutnya sebagai gundik. Isu ini bikin tren pencariannya di google meningkat akhir-akhir ini.

Jika kamu merupakan generasi milenial, kamu pasti lebih familiar dengan sugar baby. Yap, keduanya serupa.

Kota Semarang yang pernah dipijak oleh tentara Jepang punya sejarah kelam tentang gundik. Salah satunya adalah kisah gadis simpanan perwira Jepang, Sumirah yang berasal dari Salatiga. Sebelum jadi gundik, Sumirah adalah jugun ianfu tentara Jepang.

Jugun ianfu merupakan perempuan yang dipekerjakan untuk melayani tentara Jepang. Dalam bahasa Jepang, jugun ianfu berarti perempuan penghibur.

Storyteller Bersukaria Walk, Pratiwi mengungkapkan bahwa remaja perempuan yang berasal dari desa-desa sekitar Semarang diiming-imingi dengan tawaran kerja di kota. Namun bukannya diberi pekerjaan, para perempuan ini dipaksa untuk melayani tentara Jepang.

Hotel Oewa Asia yang terletak di Jl. Kol. Sugiyono No. 12 Semarang ini menjadi saksi pilunya para perempuan yang ditipu dengan janji pekerjaan yang layak.

Bangunan Oewa Asia di masa lalu dan sekarang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Nggak cuma menipu para gadis kampung nan polos, tentara Jepang juga nggak segan menculik perempuan yang bepergian sendirian. Nggak heran, orang Jawa berpandangan bahwa perempuan nggak boleh keluar malam sendirian.

“Hal ini yang bikin kita-kita ini nggak boleh keluar malem,” kata Tiwi pada peserta tur yang semuanya merupakan perempuan.

Selain Oewa Asia, ada pula Hotel Singapur yang letaknya saling berdekatan. Kedua hotel ini diduga jadi lokasi disimpan dan dijualnya para perempuan malang ini pada tentara kolonial.

Menurut beberapa sumber, praktik pemaksaan perempuan Jawa menjadi gundik atau jugun ianfu tersebut terjadi pada 1942. Hingga pada 1945 yang bertepatan dengan ditariknya pasukan Jepang ke negaranya, praktik ini dikatakan berakhir.

Adanya praktik keji ini juga ternyata bikin citra hotel di Kota Semarang menjadi buruk karena dicap sebagai tempat berkumpulnya pasangan nggak sah atau bahkan perbudakan seksual. Pelangi Indah bekas perusahaan minyak zaman Belanda yang terletak nggak jauh dari Oewa Asia pun mencoba menepis hal tersebut dengan hanya menerima pasangan sah saja.

Kini fasad bangunan Oewa Asia nggak banyak berubah dari masa kelamnya. Hingga kini baik hotel Singapur dan Hotel Oewa Asia masih melayani tamu yang ingin menginap walaupun bentuk bangunannya nggak karuan dan kalah dengan hotel yang baru. Alih-alih menginap, ketika saya melihat dari luar pun hati saya teriris pilu mengingat sejarah kelam di baliknya.

Nah kalau kamu tertarik menginap di hotel ini nggak, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: