Inibaru.id – Tiongkok kecil di pesisir utara Jawa Tengah, begitulah wilayah ini biasa disebut. Lasem namanya. Kawasan pecinan dengan 241 rumah kunonya menjadi salah satu daya tarik di kecamatan di Kabupaten Rembang ini.
Dikenal memiliki sejarah panjang dalam menjaga serta mengelola keragaman budaya dan etnis, Lasem juga sempat berjaya dalam perdagangan candu pada zamannya. Warga desanya selalu tampak ramah, kuliner khasnya juga termasyhur karena kelezatannya.
Waktu Berkunjung
Salah satu sudut Lasem yang menawan. (Kompas.com/Garry Andrew Lotulung)
Hampir nggak ada waktu khusus untuk berkunjung ke Lasem. Jadi, kamu bisa berkunjung kapan saja, selama ada waktu luang. Namun, kalau mau dapat momen khusus, mungkin kamu bisa menyambangi Lasem waktu perayaan Imlek atau Cap Go Meh.
Dikutip dari Kompas (30/5/2017), kamu juga bisa menikmati saat matahari terbenam paling bagus di Lasem selama Mei-Juni. Sementara, jika ingin menyaksikan pepohonan yang meranggas dan tampak eksotik, berkunjunglah selama September-Oktober.
Objek Wisata
Klenteng Cu Ang Kiong. (Instagram/aryaniyani21)
Untuk berwisata, kamu bisa mengunjungi beberapa tempat di Lasem, misalnya Desa Karangturi. Di sana, wisatawan bisa melihat berbagai bangunan bergaya India-Tiongkok. Bangunan tersebut terlihat dari arsitektur atap berbentuk ekor walet dan tiang-tiang penyangga bangunan besar.
Oya, kamu juga bisa menikmati Tiongkok Kecil dengan tur ke Klenteng Cu Ang Kiong, Po An Bio, atau Gie Yong Bio. Berkunjung ke klenteng-klenteng di Lasem, kamu bisa menyaksikan arsitektur bangunan yang unik. Salah satunya adalah dinding-dinding klenteng yang memiliki gambar kisah komik.
Penyuka pantai? Mampirlah ke Pantai Caruban. Terus, buat kamu yang penasaran dengan proses produksi gara, kamu bisa ke Desa Dasun.
Kuliner di Lasem
Lontong Tuyuhan. (Kompas/Wahyu Adityo Prodjo)
Piknik tanpa mencicipi kuliner khasnya sepertinya mustahil. Sekurangnya ada dua menu kuliner yang wajib kamu cicipi, yakni Lontong Tuyuhan dan Sirup Kawista.
Lontong Tuyuhan adalah kuliner berbahan utama ayam kampung yang dimasak laiknya opor dengan rasa yang gurih pedas. Tempat tersebut berada di Desa Tuyuhan, Jalan Raya Lasem-Pandan. Ada lebih dari lima penjual Lontong Tuyuhan di sentra kuliner Lontong Tuyuhan.
(Baca Juga: Dari Sunan Bonang, Lontong Tuyuhan Kini Jadi Makanan Khas Rembang)
Sementara, sirup kawista adalah minuman yang berasal dari kawista, buah yang masih masuk dalam keluarga jeruk-jerukan, yang konon hanya bisa tumbuh subur di Rembang. Setelah dibuat minuman, rasa kawista seperti cola.
Menarik banget kan, Millens? Jika datang ke Lasem, jangan lupa bawa pulang batiknya yang sudah mendunia untuk dikenang suatu saat nanti ya! (IB06/E03)