BerandaAdventurial
Kamis, 12 Feb 2020 14:40

Mengulas Wisma Perdamaian, Bangunan yang Nggak Kalah Bersejarah dari Lawang Sewu Semarang

Wisma Perdamaian nggak kalah bersejarah dibanding Lawang Sewu dan Museum Mandala Bakti. (Inibaru.id/ Audrian F)

Wisma Perdamaian selama ini mungkin dikenal sebagai tempat penyelenggaraan acara. Namun dibanding dengan Museum Mandala Bakti dan Lawang Sewu, ternyata bangunan ini nggak kalah bersejarah.<br>

Inibaru.id - Kalau saya ditanya tempat paling sejarah di Semarang, saya bakal menjawab kawasan Tugu Muda lantaran ada Lawang Sewu Semarang dan Museum Mandala Bakti. Tahu kan "Pertempuran 5 Hari" yang ikonik itu terjadi di kawasan itu? Tapi, nyatanya nggak cuma dua gedung itu yang menyimpan sejarah penting Kota Lunpia ini. Masih ada Wisma Perdamaian atau yang sering disingkat Wisper.

Saya mendapati informasi ini dari Tjahyono Rahardjo, pegiat sejarah Kota Semarang. Saat ditemui di Gedung Monod Diephuis, Kota Lama, Selasa (4/2/2020), dia berkata kalau Wisma Perdamaian merekam banyak sejarah penting yang mewarnai Kota Semarang.

“Daripada Lawang Sewu, Wisma Perdamaian lebih banyak sejarahnya. Cuma yang diketahui orang kan sebaliknya,” ujarnya. Iya, saya juga agak terkejut. Saya pikir Lawang Sewu itu yang paling bersejarah.

Tampak seorang pekerja sedang menambal plafon Wisma Perdamaian yang bocor. (inibaru.id/ Audrian F)<br>

FYI, Wisma Perdamaian dirancang oleh Nicolaas Hartingh yang saat itu menjadi Gubernur Pantai Utara Jawa pada tahun 1754. Kala itu namanya adalah Gouverneur van Java’s Noord-Oostkust. Pembangunannya selesai pada 1761. Kemudian sempat berubah nama lagi menjadi De Vredestein atau Istana Perdamaian.

Lokasinya berada di Jalan Imam Bonjol nomor 209. Luasanya sekitar 15.000 meter persegi, dengan total luas bangunan 6.500 meter persegi.

Di Wisma Perdamaian, lanjut Tjahyono, banyak tokoh-tokoh bersejarah yang sempat singgah dan menetap. Di antaranya Pangeran Diponegoro dan Sir Thomas Stamford Raffles.

“Kalau Wisma Perdamaian kan tampaknya seperti sebuah rumah. Itulah mengapa banyak tokoh-tokoh yang kebetulan lewat di Semarang menetap di gedung itu,” tambahnya.

Tangga di Wisma Prdamaian. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kalau kamu berkunjung ke sana, mungkin akan menemukan tiga gedung. Kalau kata beberapa pegawai, Wisma Perdamaian yang asli adalah yang berada paling kiri. Ada tulisan “Wisma Perdamaian” di atasnya.

Menurut SitusBudaya.id bangunan WIsma Perdamaian dari tahun ke tahun berubah. Seperti penambahan ornamen dinding, penambahan bangunan di serambi kanan-kiri hingga tangga layang pada ruang depan. Kalau kamu ke sana, kamu mungkin akan memperhatikan pintu-pintunya dibuat lebih tinggi dibanding rumah atau bangunan yang dibangun Indonesia. Sepertinya sih menyesuaikan orang-orang kolonial yang memiliki tubuh menjulang tinggi.

Pintu Wisma Perdamaian yang tinggi. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, pada awal tahun 2019 membuka Gedung Wisma Perdamaian ini untuk umum secara gratis. Jadi masyarakat umum bisa meminjamnya untuk keperluan apa pun dan gratis. Eits, kamu nggak bisa pakai gedung untuk acara pribadi seperti penikahan atau pesta ya. Gedung ini diutamakan untuk menggelar acara kebudayaan, kesenian, pameran, dan diskusi.

Kamu pernah ke sini belum, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: