BerandaAdventurial
Senin, 25 Mar 2018 13:00

Ketika Kampung Jadi Tempat Piknik di Solo

Kampung Mural Joho (okezone.com)

Kampung tematik kini sedang menjadi destinasi wisata yang lagi ngehit, salah satunya di Solo, Jawa Tengah. Di kota tersebut, kini sudah ada tujuh kampung wisata tematik yang bisa jadi pilihan untuk kamu kunjungi.

Inibaru.id - Bosan dengan objek wisata yang itu-itu saja? Kalau di antara kamu ada yang merasa demikian, mungkin inilah saatnya kamu mencoba urban tourism. Bertujuan untuk memajukan sektor pariwisata, program urban tourism sedang digalakkan untuk menghindari stagnasi objek wisata. Jadi, program ini bisa diartikan sebagai wisata kota atau wisata kampung dengan tema-tema unik.

Nah, salah satu kota yang memiliki kampung tematik adalah Kota Solo, Jawa Tengah. Dengan keunikan masing-masing, hingga Maret 2018 Solo sudah mempunyai tujuh kampung tematik yang siap menyambit kedatangan wisatawan lokal dan mancanegara.

Jadi, buat kamu yang sedang mencari alternatif objek wisata terutama wisata edukasi, ketujuh kampung wisata tersebut bisa jadi rujukan.

Kampung apa sajakah itu?

Ketujuh kampung wisata tematik tersebut yaitu Kampung Mural Joho, Kampung Sayur Mojosongo, Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan, Kampung Ekowisata Bumi, Kampung Blankon Serengan, dan Kampung Permata Jayengan.Terdengar menarik, bukan?

Mengutip beritagar.id (6/8/2018), berikut ini ada beberapa informasi dari beberapa kampung tematik tersebut.

Baca juga:
Di Atas Jembatan Cinta Bersama Sang Tercinta
Ayo Piknik ke Kota Seribu Curug di Purbalingga

Kampung Batik Laweyan

Berada di Jalan Doktor Radjiman no.521, Laweyan, Jawa Tengah, Kampung Batik Laweyan merupakan pusat batik tertua dan terkenal di Solo setelah Kampung Batik Kauman yang berada di Jalan WiJaya Kusuma. Memiliki luas area sekitar 24,83 hektare, Kampung Batik Laweyan berpenduduk sekitar 2.500 jiwa dengan mayoritas bekerja sebagai pedagang atau pembuat batik.

Lalu apa bedanya dengan Kampung Batik Kauman? Meskipun sama-sama menjadi kampung bertema batik,namun batik yang dihasilkan dari kedua kampung tersebut berbeda, lo. Batik dari Kampung Kauman cenderung berwarna gelap dan bermotif klasik. Sedangkan batik dari Kampung Laweyan memiliki warna lebih terang. Hingga sekarang sudah ada 250 motif batik khas Kampung Batik Laweyan sudah mendapat hak paten. Wah, banyak sekali ya?

Eits, nggak hanya itu saja yang menjadi data tarik Kampung Batik Laweyan.Selain memiliki sejarah sebagai kota batik tertua, gaya arsitektur kampungnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Jika berkunjung ke sana, kamu akan  menemukan dinding tinggi dan gang-gang sempit menjadi karakter khas kampung batik ini.

Selain berburu batik, di Kampung Batik Laweyan kamu juga bisa mengikuti kursus membatik, lo. Waktunya sekitar dua jam saja, dan kamu bisa membawa pulang hasil karyamu. Tapi kalau kamu ingin mendalami teknik pembuatan batik tulis maupun cap, tersedia juga pelatihan membatik secara intensif. Wih, seru dan mengasyikkan sekali.

 Kampung Mural Joho

Sesuai dengan namanya, berkunjung ke Kampung Mural Joho kamu akan menemukan banyak sekali mural di kampung wisata ini. Mulai dari tokoh Nasional, suporter sepak bola, tokoh pewayangan, dan bahkan mural mantan Presiden Indonesia pertama, Soekarno hingga Jokowi semua terlukis di tembok bangunan warga Kampung Joho.

Berada di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, kampung yang hanya dihuni 70 kepala keluarga ini dahulu nggak begitu dikenal masyarakat. Namun semuanya berubah berkat gagasan seorang warga bernama Marjanto. Dari gagasannya itu, dibuatlah karya berupa mural da relief di tempok rumah warga, tepatnya di gang masuk kampung. Berbekal keahlian melukis, dia lalu membuat mural Presiden Joko Widodo yang ketika itu menjabat Wali Kota Surakarta.

Oya, perlu kamu tahu, di Kampung Joho setiap akhir pekan juga ada anak-anak bermain permainan tradisional. Selain itu, setiap akhir pekan Sabtu-Minggu mulai pukul 15.00 - 17.30 WIB jalan masuk kampung ditutup untuk kendaraan.

Kampung Blangkon Serengan

Apakah kamu tahu blangkon? Nggak hanya dijadikan pakaian adat, blangkon juga sudah menjadi buah tangan khas Kota Solo. Nah, di Kota Solo ada satu perkampungan yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai pengrajin blangkon. Lantaran hal tersebut, maka kampung itu lalu dijuluki sebagai Kampung Blangkon.

Baca juga:
Yuk Naik Loko Antik Mengitari Pabrik Gula!
Kesejukan Telaga Air Cempaka, Tegal

Terkenal sebagai sentra pengrajin blangkon, terdapat bermacam-macam kerajinan blangkon yang diproduksi di Kampung Blangkon. Mulai blangkon dari Yogyakarta, Solo, Madura, Betawi, sampai khas Sunda juga ada, lo.

Identik dengan pengrajin blangkon, Kampung Blangkon memiliki paguyuban bernama Maju Utomo yang beranggotakan 23 pengrajin blangkon. Nah, kegiatan paguyuban ini adalah membagi orderan supaya dari salah satu anggota nggak gulung tikar.

Nah, itu tadi tiga dari tujuh kampung wisata tematik yang ada di Solo. Bagaimana, kamu tertarik untuk menyambanginya? (ALE/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: