BerandaAdventurial
Senin, 31 Mar 2019 17:00

Candi Lumbung, Tetap Menakjubkan Meski Bentuknya Tak Lagi Sempurna

Candi Lumbung. (Wikimedia)

Tangan jahil yang menghilangkan bagian-bagian kecil candi nggak menghilangkan pesona Candi Lumbung. Tempat wisata ini tetap menyedot wisatawan dari berbagai wilayah dan berbagai usia.

Inibaru.id - Kita hidup di sebuah negara yang mempunyai sejarah perkembangan agama Hindu dan Buddha yang panjang dan besar. Nggak heran jika di sini banyak candi berdiri di mana-mana.

Peninggalan masyarakat masa lampau itu ada yang masih kokoh, tapi ada pula yang tinggal reruntuhan. Bagaimana pun bentuknya, setiap peninggalan mempunyai cerita kejayaannya masing-masing, nggak terkecuali Candi Lumbung.

Candi Lumbung merupakan candi bercorak Buddha yang berdiri di kawasan Candi Prambanan yang bercorak Hindu. Lokasinya ada di Tlogo, Kecamatan Prambanan, Klaten. Jarak antara Candi Prambanan dan Lumbung cuma sekitar setengah kilometer saja, Millens. Jadi, rugi deh kalau sudah ke Prambanan nggak mampir ke Candi Lumbung.

Candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 di masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno ini memang penampakannya sudah nggak sempurna lagi. Namun, jejak-jejak kemegahannya masih terlihat jelas.

Kompleks Candi Lumbung terdiri atas satu buah bangunan candi utama di bagian tengah dan 16 candi pewara atau pendamping yang menghadap candi utama. Ketinggian candi utama sekitar 2,5 meter dengan sembilan buah relung. Sayangnya, sudah nggak ada satupun relung yang berisi arca karena sudah hilang, Millens.

(Baca Juga: Candi Plaosan dan Penyatuan Cinta Beda Keyakinan Pramodawardhani-Rakai Pikatan)

Atap candi utama sudah nggak ada, tapi pahatan-pahatan yang supermenakjubkan masih bisa kamu nikmati. Di dindingnya ada berbagai relief yang menggambarkan kisah-kisah. Tapi, biar nggak salah tafsir, alangkah bijaknya jika kamu menggandeng ahlinya ya.

Oya, kenapa namanya Candi Lumbung? Sebenarnya, nggak ada yang tahu pasti nama candi ini. Tapi, berhubung bentuknya menyerupai lumbung, masyarakat menyebutnya sebagai Candi Lumbung. Dalam Bahasa Jawa, “lumbung” berarti tempat untuk menyimpan padi dan hasil bumi.

So, gimana nih, Millens? Kamu bakal memasukkan Candi Lumbung dalam list wisata candi di Jawa, kan? (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Brongkos di Warung Makan Sumowono, Melegenda Sejak Enam Dekade Silam

21 Jan 2025

Upaya Evakuasi Kapal Tugboat yang Kandas di Perairan Tanjung Emas Semarang

21 Jan 2025

Macam Tradisi Imlek: Dari Kimsin hingga Cheng Beng, Semua Penuh Filosofi

21 Jan 2025

'Teasing Master Takagi-San' Mengisahkan Kejahilan Guru yang Lucu dan Hangat

21 Jan 2025

Heboh Isu Plengkung Gading Akan Ditutup, Benarkah Sultan Nggak Pernah Melaluinya?

21 Jan 2025

Semuanya Seru, 73 Acara Siap Meriahkan 'Calendar of Event 2025' Wonosobo

21 Jan 2025

Dampak Banjir di Jalur Rel Kabupaten Grobogan, Dua Kereta Batal Berangkat

21 Jan 2025

Longsor di Petungkriyono Pekalongan: Korban Meninggal 17 Orang

22 Jan 2025

Info Resmi dari Pemerintah tentang Libur Sekolah pada Bulan Ramadan 2025

22 Jan 2025

Hanya Buka Sekali dalam 35 hari, Begini Keunikan Pasar Kramat Jumat Pahing Muntilan

22 Jan 2025

Di Jepang, Ada Cafe Cuddle yang Perbolehkan Pengunjung Peluk Pelayannya

22 Jan 2025

Pj Gubernur Jateng: Pemicu Banjir dan Tanah Longsor karena Alih Fungsi Lahan

22 Jan 2025

Pisahkan Nomor Pribadi dan Kantor untuk Work-Life Balance yang Lebih Baik!

22 Jan 2025

Viral Jam Tidur Siang di Sekolah Surabaya, Sudah Diterapkan di Jepang dan Tiongkok

22 Jan 2025

Apakah Memenuhi Semua Keinginan Pasangan Bisa Menjamin Kesetiaan?

22 Jan 2025

Temanggung Resmikan 8 TPS3R untuk Kelola Sampah Berbasis Masyarakat

22 Jan 2025

Lestari Moerdijat: Indonesia di BRICS Harus Berdampak Positif untuk Semua Sektor

22 Jan 2025

Erick Thohir: Tarif Tiket Kendaraan Umum Nggak Naik saat Lebaran 2025

23 Jan 2025

Nasi Goreng Pak Basiyo, Hidden Gem Kuliner Sukoharjo

23 Jan 2025

Mau Tinggal di Desa Albinen, Swiss? Pemerintah Bakal Siapkan Uang Rp540 Juta Buatmu!

23 Jan 2025