BerandaAdventurial
Sabtu, 28 Feb 2020 15:43

Bertandang ke Kandang Gorila, Tempat Fitness Paling Unik Seantero Semarang

Dion Candra, mengangkat barbel dari semen. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sempat berjaya sejak awal berdirinya hingga 2000-an, Gorila, tempat latihan kebugaran yang menggunakan alat-alat sederhana itu kini sepi. Dulu, puluhan orang rela antre dari siang sampai malam hanya untuk nge-gym.<br>

Inibaru.id - Lokasinya berada di Gang Buntu, Pecinan, Kota Semarang. Di sanalah tempat latihan kebugaran yang menggunakan alat-alat bekas berdiri. Namanya Gorilla.

Saat mengunjunginya pada Selasa (18/2) sore, terus terang saya terkejut. Jangan harap kamu bakal menemukan ruang ber-AC, poster tubuh atletis, musik yang menghentak atau orang-orang yang menggunakan pakaian sport ketat. Tempat latihan kebugaran ini berada di gang sempit yang dihimpit bangunan tua tanpa penghuni. Perkakas olahraga yang digunakan ala kadarnya seperti barbel dari semen, tarik beban dari tumpukan batako, dan masih banyak lagi.

Pandangan mata saya tertuju pada poster bintang Smackdown yang nyaris sulit dikenali. Satu lagi, lantaran berada di gang, orang-orang lewat merupakan hal yang biasa.

Hanya ada Dion Candra dan Parno ketika saya datang. Keduanya bisa dibilang senior di Gorila. Dion ternyata mantan petinju. Dia mengaku satu angkatan dengan petinju berprestasi Kota Semarang yaitu Chris John dan Ferdinand.

Lokasi Gorila cuma di pinggir sebuah bangunan tua yang nggak berpenghuni di Gang Buntu Pecinan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Usut punya usut, usia Gorila lebih tua dibanding saya. Menurut Dion, Gorila sudah ada sejak 1991. Bukan waktu yang sebentar untuk sebuah tempat fitness pinggiran dengan peralatan ala kadarnya. Namun sempat juga aktivitas di sini terhenti.

“Ini baru saja aktif lagi. Ini habis vakum selama 4 bulan tampaknya,” ucapnya seraya menarik beban banpres. “Yak karena banyak alat-alat yang rusak. Orang-orang sudah nggak seramai dulu,” tambahnya.

Mustofa, seorang anggota Gorila yang berprofesi sebagai pekerja angkut barang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Dion mengungkapkan, anggota klub fitness Gorila ini awalnya orang-orang sekitar. Kini anggotanya makin melebar meski tinggal beberapa gelintir.

Parno yang berprofesi sebagai kuli angkut barang di Pasar Johar misalnya. Saya lihat, dia mengangkat barbel. Sekali-dua kali dia mengobrol dengan Dion di sela-sela latihan. Tubuhnya yang bongsor dan berotot meyakinkan saya kalau dia nggak menemukan kendala berarti selama bekerja.

Memang kebanyakan anggota Gorila nggak jauh-jauh dari profesi kalangan menengah ke bawah. Kata Dion, mereka berasal dari satpam, pekerja angkut barang, tukang becak, tukang potong rumput, office boy, dan wiraswasta.

Obrolan terjeda ketika Mustofa muncul. Profesinya sama seperti Parno. Debu-debu putih masih menempel di kedua lengannya. Barangkali dia habis mengangkat berkarung-karung tepung. Telapak tangannya yang kasar cukup menyiratkan kehidupannya yang keras.

Meskipun ala kadarnya, namun anggota Gorila senang berolahraga di sana. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Diprakarsai Tukang Las

Siapa sangka Gorila dibentuk oleh seorang tukang las bernama Kardi. Pria yang telah berusia setengah abad tersebut bermukim nggak jauh dari lokasi fitness. Dengan keahliannya, dia membuat sejumlah peralatan untuk mendukung kerabat dekatnya yang gemar berolahraga.

“Dari situ jadi keterusan dan banyak yang ikut. Dulu anggotanya bisa mencapai 50 orang lebih. Gang ini penuh. Mainnya antre dari siang sampai malam. Sekarang ya, karena zaman sudah berbeda cuma 10 orang,” ujar Dion.

Persaudaraan begitu dijunjung tinggi di Gorila. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sembari meratapi kondisi Gorila, Dion mengenang masa keemasan pusat kebugaran ala-ala ini. Sejumlah prestasi pernah diukir, lo. Ada anggota jadi binaragawan atau memenangkan kontes adu panco. Sayangnya, nggak terarsip.

“Di Gorila, iuran sukarela. Kami di sini karena kenyamanan. Disatukan oleh kenyataan nasib yang sama. Nggak ada vitamin di sini. Materi apalagi. Hanya olahraga dan persaudaraan,” tandas pria yang saat ini bekerja di perusahaan advertising tersebut.

Seru ya. Kamu tertarik gabung nggak, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: