Inibaru.id - Pandemi corona yang kini membuat masyarakat membatasi aktivitas di luar rumah sepertinya membawa dampak baik untuk lingkungan. Salah satunya adalah kualitas udara yang membaik akibat berkurangnya kendaraan di jalan raya. Ini terjadi di DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Warga setempat sempat meramaikan media sosial dengan foto langit yang tampak bersih.
Nggak cuma Jakarta, Bandungan juga tampak beda selama minim aktivitas. Kecamatan yang jadi lokasi berbagai obyek wisata populer di Kabupaten Semarang ini tampak membaik dari segi kebersihan.
Lengangnya pengunjung dan masyarakat yang beraktivitas bikin saya dengan mudah menilai kotor atau bersihnya suatu tempat. Lokasi pertama yang jadi sasaran saya adalah Pasar Wisata Bandungan. Meskipun nihil pengunjung, pasar ini tetap beroperasi seperti biasa. Dua lorong yang menjadi tempat pengunjung dan pedagang berlalu lalang terlihat bersih. Saya juga melihat beberapa tempat sampah terpajang rapi nggak banyak isi.
Nggak jauh dari pasar wisata, saya bergegas ke New Bandungan Indah. Saya nggak lagi terlalu terganggu dengan onggokan sampah di pojokan parkiran seperti tempo hari. Kondisi parkiran juga lengang. Masuk ke dalam lokasi wisata, pemandangan serupa saya temui, bersih. Nggak saya lihat sampah plastik, cuma ada dedaunan yang rontok sehabis diterjang hujan.
Salah satu karyawan New Bandungan Indah Sri Bagus Mulyanto mengaku dia dan karyawan yang lain tetap bekerja untuk merawat dan membersihkan tempat wisata air tersebut meskipun hanya setengah hari.
“Masuk setengah hari dan mengerjakan tugasnya sesuai plot dan fokus pekerjaan masing-masing,” tutur Bagus.
Situasi yang sama juga saya temui di Kantor Kecamatan Bandungan. Halaman gedung yang biasanya dipadati pedagang serta bus wisatawan kini tampak lengang. Sekarang saya benar-benar bisa melihat betapa hijau dan luas halaman ini tanpa kendaraan dan sampah.
Di sepanjang jalan, saya juga berdecak kagum, kemacetan yang mengular kini nggak lagi saya lihat, bahkan di pertigaan menuju Candi Gedong Songo. Jalan yang biasanya menimbulkan kemacetan, kini nampak sepi nyeyat. Kemudian saya menghentikan kendaraan di depan Taman Bunga Celosia yang diberi tanda tutup.
Meskipun agak horor melihat taman bunga dan replika
banguanan pupuler sebesar seorang diri dalam sunyi. Di
dalam nggak tampak satupun karyawan yang berjaga. Cuma ada tumpukan tempat
sampah kosong di depan loket. Ia tetap menengadah bisu berharap kesepian ini akan segera berlalu.
Hm, siapa yang sudah kangen jalan-jalan ke Bandungan? (Zulfa Anisah/E05)