BerandaTradisinesia
Sabtu, 8 Jul 2022 11:07

Tugu Golong Gilig, Ikon Selfie di Persimpangan Jalan Utama Jogja

Tugu Golong Gilig yang sudah dipugar dan kini dikenal dengan nama Tugu Jogja. (Wonderful Indonesia)

Kamu tahu nggak nama asli dari Tugu Jogja yang jadi salah satu ikon wisata Kota Pelajar, Millens? Yap, nama aslinya adalah Tugu Golong Gilig. Seperti apa sih sejarah dari tugu ini?

Inibaru.id – Bagi wisatawan yang tinggal di luar Yogyakarta, Tugu Jogja pasti masuk daftar tempat yang harus dikunjungi. Di sana, kamu bisa melakukan swafoto dengan latar belakang tugu atau sekadar menikmati suasana di sekitarnya.

Tapi, kamu tahu nggak kalau bentuk Tugu Jogja aslinya nggak seperti itu? Yap, tugu ini sebenarnya adalah hasil dari pembangunan kembali usai tugu aslinya sempat runtuh akibat gempa besar. Pembangunan kembali tugu dengan bentuk yang kita kenal sekarang ini juga didukung oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada masa itu, lo.

Tugu ini dibangun berdasarkan perintah Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1756. Nama aslinya adalah Tugu Golong Gilig. Bangunan ini menjadi salah satu titik penanda dari Sumbu Filosofis atau Garis Imajiner Yogyakarta. Tugu Golong Gilig dianggap segaris dengan Gunung Merapi, Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Laut Selatan, Millens.

Sumbu Filosofis Yogyakarta menggambarkan tentang proses kehidupan manusia sejak lahir hingga meninggal. Khusus untuk filosofi Tugu Golong Gilig, bangunan tersebut mengusung nilai manunggaling kawula lan Gusti yang berarti menyatunya rakyat dengan raja dan Tuhannya.

Mengalami Perubahan Konstruksi

Bentuk awal Tugu Golong Gilig. (Okezone)

Gempa besar yang melanda Yogyakarta pada 10 Juni 1867 membuat Tugu Golong Gilig hancur berkeping-keping. Tugu yang awalnya memiliki ukuran 25 meter dan berbentuk silider atau gilig dengan ujung berbentuk bulat atau golong itu pun dipugar dan dikonstruksi ulang. Pembangunan kembali tugu tersebut selesai pada 3 Oktober 1899.

Nggak lagi bulat, Tugu Golong Gilig yang dikonstruksi ulang pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII berubah bentuk menjadi persegi. Bagian ujungnya berbentuk kerucut runcing dan tingginya berkurang jadi hanya 15 meter. Sejak saat itu bangunan tersebut berganti nama menjadi Tugu Pal Putih atau Tugu Jogja/Yogyakarta.

Tugu Yogyakarta yang awalnya berupa bangunan tugu polos kemudian diberi sejumlah ornamen seperti hiasan keris, daun teratai, dan prasasti di empat sisi bangunan. Prasasti-prasati tersebut berisikan informasi terkait siapa pemimpin proses pendirian tugu, kapan tugu dibangun, bagaimana reaksi residen Yogyakarta saat itu, dan kapan pembangunan ulang tugu selesai dilakukan.

Untuk mengenang Tugu Golong Gilig, pada tahun 2015 dibangunlah diorama Tugu Golong Gilig di sebelah tenggara Simpang Tugu Jogja, tepatnya di perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jenderal Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro.

Omong-omong, kamu sudah pernah selfie di Tugu Jogja belum nih? (Idn, Oke/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: