BerandaTradisinesia
Jumat, 19 Apr 2018 08:02

Menyelamati Padi-Padi dan Gaung Doa untuk Keberlimpahan Panen

Tingkeban pari. (Jatengprov.go.id)

Tradisi tingkeban ternyata nggak hanya dilakukan oleh perempuan hamil, lo. Para petani di Kendal, Jawa Tengah juga melaksanakan tradisi tingkeban. Seperti apa?

Inibaru.id – Tradisi tingkeban sering dilakukan untuk memperingati kehamilan perempuan yang mencapai usia tujuh bulan. Nah, laiknya bersyukur atas anugerah serupa, petani-petani di Kendal, Jawa Tengah juga memiliki tradisi tingkeban. Ketika tanaman padi di sawah mulai berisi buliran, mereka melaksanakan tradisi yang disebut Tingkeban Pari.

Mengutip suaramerdeka.com (18/2/2018), acara selamatan ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur dari masayrakat atas anugerah kesuburan padi yang diterima dan pengharapan agar panen yang didapat nanti akan melimpah. Dua desa yang menghidupkan tradisi ini adalah Desa Laban, Kecamatan Kangkung dan Desa Pucangrejo, Kecamatan Pegandon.

Tingkeban Pari dilakukan dalam bentuk doa bersama. Umumnya, warga duduk lesehan secara berhadap-hadapan di jalan yang membelah dua area persawahan. Semuanya turut mengikuti kegiatan ini, termasuk penyuluh pertanian, pemerintah desa, dan pemerintah kecamatan. Suasana keakraban nan guyup akan sangat terasa.

Baca juga:
Kamu Gebyuk Ikan-Ikan, Kamu Melestarikan Sungai
Medium Dakwah Bernama Tari Zipin

Setelah selesai berdoa, para warga pun makan bersama. Makanan disajikan di atas daun pisang yang disusun memanjang mengikuti arah duduk para peserta syukuran. Makanan yang disajikan adalah nasi kendil, gudangan, ikan asin kering, telur goreng, dan lauk-lauk lainnya.

Tradisi Gropyok

Ada kalanya, tradisi tingkeban ini dilanjutkan dengan kegiatan gropyok bersama-sama. Gropyok merupakan istilah Jawa yang merujuk pada kegiatan menghalau dan memburu tikus yang menjadi hama pertanian. Upaya ini dilakukan demi menjaga tanaman padi sampai panen tiba.

Mengutip tribunnews.com (15/2/2017), pemberantasan tikus itu dilakukan dengan cara mengasapi lubang-lubang tikus. Sebelumnya, asap tersebut sudah diberi racun tikus. Dengan demikian, setelah diberi asap, tikus-tikus akan mabuk.

Sip, deh! Tikus pun keluar dari lubang di dalam tanah dan lebih mudah ditangkap.

Baca juga:
Kentrung Demak, Sajian Cerita Tutur yang Hampir Hilang
Pasang Surut Perkembangan Gambang Semarang

Tingkeban pari rutin dilakukan karena mampu menjaga kerukunan antar warga. Kerukunan ini dapat menjadi modal untuk mewujudkan harapan-harapan secara sinergis, termasuk meningkatkan perekonomian desa.

“Jika warga guyub rukun, maka kesejahteraan warga gampang tercapai,” kata Camat Kangkung Mansyur, seperti ditulis jatengprov.go.id (20/2/2018).

Luar biasa, ya! Kalau di daerahmu, ada tradisi seperti apa, Millens? (IB08/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: