Inibaru.id – Kendi memang kini nggak lagi mudah ditemui di ruang-ruang makan yang ada di rumah penduduk. Maklum, kebanyakan orang memilih teko dari bahan lain yang dianggap lebih praktis dan mudah untuk dicuci. Namun, kamu pernah berpikir nggak soal sejarah kendi di Indonesia?
Sebagai tempat minum, kendi punya kelebihan yang nggak dimiliki wadah lainnya, yakni kemampuannya dalam membuat air di dalamnya jadi lebih dingin dan segar. Kalau pakai wadah biasa, pasti perlu kamu simpan di kulkas dulu, kan?
FYI, sudah ada lo jurnal yang membahas soal kendi dan sejarahnya, yakni Kendi Indonesia: Bentuk dan Tradisi yang ditulis oleh Gita Winato dari Fakultas Seni Rupa dan Desan Institut Teknologi Bandung. Dalam jurnal ini, disebutkan kalau kendi adalah salah satu gerabah tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan.
Kalau membahas soal gerabah di Nusantara, sudah ada sejak zaman Neolitik alias sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. Nah, khusus untuk kendi, gerabah ini bisa ditemukan di hampir semua pulau di Tanah Air, Millens.
Menariknya, kalau ditilik dari bentuk-bentuk gerabah wadah air di Asia Tenggara, ada kemiripan dengan jenis wadah air minum lainnya yang sama-sama nggak memiliki pegangan. Jadi, kalau mau menuangkan air, harus dipegang dulu bagian lehernya.
Bahkan, ada dugaan kalau kendi sebenarnya nggak benar-benar asli Indonesia, melainkan berasal dari wilayah India. Namanya sendiri juga diambil dari Bahasa Sansekerta kundika yang kalau diartikan adalah wadah air. Istilah ini kemudian menurun jadi kendi dan kundi dalam Bahasa Melayu.
Soal kapan kendi ini berpindah dari India, diperkirakan terjadi pada abad ke-14. Yang membawanya adalah para pedagang dan penyebar agama yang bertandang ke Nusantara. Namun, kundika khas India ini cukup berbeda dengan kendi yang kita kenal di Indonesia.
Bentuk dan fungsi kendi yang menarik bahkan sampai menarik perhatian orang Belanda yang menjajah Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lukisan Belanda yang memiliki unsur kendi pada abad ke-17.
Beda dengan teko atau ceret yang bisa dijadikan wadah kopi atau teh, kendi seringkali hanya dipakai sebagai wadah air putih karena pada zaman dulu, orang Nusantara nggak memiliki budaya ngeteh atau ngopi. Meski begitu, dalam beberapa kasus, kendi juga dipakai untuk keperluan ritual tertentu meski tetap saja isiannya juga sama-sama air.
Kalau kamu, apakah masih memiliki kendi sebagai wadah air minum di rumah? (Kom/IB09/E05)