BerandaTradisinesia
Minggu, 7 Apr 2018 11:38

Salawatan Simtudduror dan Paduan Tiga Budaya

Festival Simtudduror (nu.or.id)

Kesenian Simtudduror, sejenis seni salawatan paduan tiga kebudayaan: Timur Tengah, Banjar, dan Pekalongan. Jenis kesenian lama yang masih dilestarikan masyarakat Pekalongan.

Inibaru.id - Di Pekalongan, Jawa Tengah ada simtudduror. Pernah dengar atau masih terdengar asing buat kamu?

Ya, itu salawatan yang telah berkembang lama di Pekalongan, khususnya di daerah pantai. Memang sih itu bukan kesenian asli melainkan hasil akulturasi budaya Timur Tengah, Banjar dan Pekalongan.

Penasaran dengan kesenian yang biasa dimainkan oleh 15 – 20 ini?

Simtudduror diambil dari kitab Maulid Simtudduror karya Habib Ali Al Habsy yang berasal dari Hadramaut (Yaman). Kitab tersebut berisi tentang kerinduannya kepada Rasullullah. Dalam kitab itu kamu akan membaca sejarah hidup dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad saw.

Baca juga:
Sucikan Diri dan Alam melalui Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan
Barongan Tegal dan Histeria Penonton

Isinya itu disenandungkan dalam bentuk salawatan sehingga dikenal sebagai seni salawatan Simtudduror. Melansir laman warisanbudaya.kemendikbud.go.id, alat musik pengiring dalam kesenian ini berupa rebana dan tanjidor. Rebana yang digunakan adalah rebana genjring asli Pekalongan sebanyak empat buah. Jenis rebana yang digunakan sama, yaitu rebana berdiameter 30-32 sentimeter. Keempat rebana itu dipukul dengan pola yang berbeda-beda sehingga tercipta permainan yang dinamis.

Pola permainan rebananya mengadopsi pola rebana Banjar. Ada empat pola/ritme pukulan yang dikembangkan dalam permainan Simtudduror, yaitu pola mrasuk, genjring, golong I, dan golong II. Nah, sudah cukup jelas letak perpaduan budaya dalam Simtudduror itu, bukan?

Meskipun bukan kesenian asli, Simtudduror menjadi salah satu jenis kesenian yang dilestarikan oleh orang Pekalongan hingga sekarang. Terbukti dari seringnya kesenian ini dipentaskan pada momen penting seperti peringatan hari jadi Kota Pekalongan pada 2017 dan peringatan Hari Santri di Pekalongan pada tahun yang sama.

“Festival Seni Budaya Simtudduror memang bukan asli Pekalongan, namun sebagai kota yang masyarakatnya hampir semuanya beragama Islam, Simtudduror perlu kita lestarikan,” ujar Wakil Walikota Pekalongan H M Saelany Mahfudz pada Festival Seni Budaya Hari Jadi Kota ke-111Pekalongan, seperti dikutip dari laman pekalongankota.go.id.

Baca juga:
Menumbuhkan Sportivitas melalui Permainan Betengan
Mereka Mengawinkan Sepasang Poci

Selain itu, Simtudduror juga bisa kamu temui pada acara hajatan seperti pernikahan, khitanan, selamatan, dan lain-lain.

Tertarik menyaksikan Simtudduror? Cek saja laman pekalongankota.go.id  untuk melihat agenda pertunjukan di daerah tersebut.(IB13/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: