BerandaTradisinesia
Sabtu, 2 Sep 2022 17:15

Secuil Tiongkok di Tanah Penghasil Tembakau Terbaik di Jawa Tengah

Potret pertokoan dan ramainya kendaraan di Jalan Diponegoro, Parakan, Temanggung. (Kemant 1964)

Meski nggak seramai Pecinan di Semarang, Kawasan Pecinan di Parakan Temanggung juga cukup menarik. Di sana, banyak bangunan dengan arsitektur Tionghoa yang masih eksis hingga sekarang.

Inibaru.id – Temanggung merupakan wilayah di Jawa Tengah yang terkenal dengan komoditas tembakau. Wilayah yang dekat dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing ini mulai berkembang menjadi kota besar pada abad ke-19, tepatnya saat warga Tionghoa melakukan perlawanan terhadap VOC.

Konon, wilayah yang diperjuangkan orang-orang Tionghoa kala itu adalah yang kini menjadi daerah Parakan. Memang, sampai sekarang, wilayah ini ditinggali cukup banyak orang Tionghoa. Kebanyakan dari mereka kini memiliki ruko di sepanjang jalan utama Parakan dan menguasai jantung perekonomian di sana.

Dibangun oleh Para Penyintas Geger Pecinan

Kisah tentang berkembangnya Temanggung bermula dari pembantaian etnis Tionghoa yang terjadi di Batavia pada pertengahan abad ke-18. Orang-orang Tionghoa yang selamat pun berpindah ke daerah lain yang dianggap lebih aman. Salah satu lokasi yang dipilih adalah Jana, sebuah desa kecil di Purworejo yang dianggap cukup jauh dari pengaruh VOC.

Bertahun-tahun tinggal di Jana, orang-orang Tionghoa pun sukses menjadi petani dan pengrajin. Sayangnya, kenyamanan mereka diusik oleh kedatangan bandit. Mereka pun kemudian kembali pindah ke tempat lain. Kali ini, mereka memilih Magelang dan Parakan.

<i>Klenteng Hok Tek Tong merupakan tempat ibadah tertua di Karesidenan Kedu, Temanggung.(Facebook Kota Temanggung)</i>

Tempat Bersejarah di Pecinan

Semenjak kedatangan orang-orang Tionghoa, Parakan pun terbagi menjadi dua wilayah. Kini, kedua wilayah tersebut dikenal sebagai Kelurahan Parakan Kulon dan Parakan Wetan. Kelurahan terakhirlah yang juga kerap disebut sebagai kawasan Pecinan. Di wilayah tersebut, pusat perdagangan Parakan pun terlihat berjajar di sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan Aip Mungkar, Jalan Brigjen Katamso, dan sekitarnya.

Di kawasan Pecinan, kamu pun bisa dengan mudah menemukan bangunan bersejarah dengan arsitektur khas Tionghoa yang berpadu dengan gaya kolonial. Kebanyakan bangunan tersebut masih nggak jauh berbeda seperti saat kali pertama didirikan. Yang cukup terkenal adalah Rumah Gambiran yang dimiliki Go Kiem Yong. Meski namanya rumah, bangunan tersebut sebenarnya adalah Pabrik Cerutu Rizona yang masih beroperasi sampai sekarang.

Selain itu, ada juga klenteng bersejarah yang dibangun pada 1844. Klenteng tersebut bernama Hok Tek Tong dan disebut-sebut sebagai yang tertua di eks-Karesidenan Kedu.

Semoga saja bangunan-bangunan khas Tionghoa di Kawasan Pecinan Parakan yang bersejarah ini bisa terus terawat ya, Millens. (Nat, Jej, Kem, Tra/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: