BerandaTradisinesia
Kamis, 13 Mar 2024 11:00

Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman; Surga Pencari Takjil di Yogyakarta

Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman; Surga Pencari Takjil di Yogyakarta

Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman Yogyakarta, pelopor munculnya pasar serupa lain di Jogja saat bulan puasa. (alfiansyafril.wordpress.com)

Eksis sejak 1970-an, Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman jadi pelopor munculnya pasar-pasar serupa di Yogyakarta setiap kali bulan puasa. Seperti apa ya cerita dari pasar ini?

Inibaru.id – Kamu tinggal di Yogyakarta atau sedang kebetulan berada di Yogyakarta saat bulan puasa tahun ini? Kalau iya, pasti bakal jadi pencari takjil Ramadan dong di sana. Nah, kalau kamu pengin berburu hidangan berbuka puasa yang nikmat sekaligus murah, nggak perlu bingung. Bisa kok datang ke Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman.

Lokasinya bisa kamu temukan di Gang Kampung Kauman, Gondomanan. Kalau dari Titik 0 Kilometer Yogyakarta yang ada di ujung selatan Jalan Maioboro, jaraknya hanya 350 meter.

Setiap sore, warga setempat, wisatawan, hingga mahasiswa yang merantau di Kota Pelajar bakal menyesaki gang sempit yang diisi oleh 52 orang pedagang. Di sana, aneka penganan dan minuman yang cocok dijadikan hidangan berbuka bisa kamu beli dengan harga yang bervariasi.

Lokasinya ada di gang sempit sehingga bikin orang berdesak-desakan hanya untuk melihat satu lapak ke lapak lainnya. Lalu, kenapa bisa Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman Yogyakarta ini begitu populer? Itu karena sejarah dari pasar tiban ini yang memang nggak ada duanya di Kota Gudeg.

Jadi begini, pasar ini ternyata sudah eksis sejak 1970-an. Kala itu, jumlah penduduk di Yogyakarta nggak sebanyak sekarang sehingga saat para pedagang membuka lapaknya di sore hari jelang waktu berbuka, pembelinya nggak sebanyak sekarang. Alasan mengapa para pedagang berjualan di gang tersebut adalah karena mereka memang warga sekitar, Millens.

Lokasi Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman ada di gang sempit. (Google Street View)

“Pas saya kecil, memang sudah ada pedagang yang jualan di sini. Awalnya hanya 3 atau 4 pedagang. Lalu semakin lama semakin ramai,” ujar Ketua Panitia Pasar Sore Ramadan Kauman Chawari sebagaimana dilansir dari Radarjogja, Selasa (12/3/2024).

Karena penganan dan minuman yang dijajakan di sana bervariasi, warga Yogyakarta pun terus berdatangan ke Gang Kauman begitu bulan Ramadan tiba. Pada akhirnya, jumlah pedagangnya semakin banyak. Akhirnya pada 1995 dan 1996, Ketua RW setempat memutuskan untuk melakukan penataan dan koordinasi kepada para pedagang agar pasarnya lebih tertata.

“Bisa dikatakan Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman jadi pelopor munculnya pasar-pasar serupa di wilayah lain di Yogyakarta karena memang sudah eksis selama itu,” lanjut Chawari.

Selain jajan pasar untuk takjil, beberapa jajanan khas Yogyakarta juga bisa kamu temui di sini, lo. Jajajan-jajanan ini bahkan bisa dikatakan langka seperti jadah manten dan songgo buwono yang berasal dari Keraton Yogyakarta.

“Kabarnya jadah manten bahkan aslinya adalah penganan bangsawan keraton,” terang Chawari.

Yang pasti, kamu nggak perlu khawatir soal harga penganan yang dijual di Pasar Sore Ramadan Kauman. Pihak panitia sudah cukup profesional dalam mengendalikan harga sekaligus memastikan kualitas penganan yang dijajakan. Jadi, kamu cukup datang dan berdesak-desakan dengan pengunjung lain demi mendapatkan apa yang kamu inginkan, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025