BerandaTradisinesia
Rabu, 17 Okt 2023 11:19

Mengulik Keberadaan Jepang dan Japan di Kudus

Desa Jepang dan Desa Japan di Kudus. (Ginewstvinvestigasi)

Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ada desa yang memakai nama Jepang dan Japan. Apakah nama dari kedua desa tersebut memang terinspirasi dari sebuah negara di Asia Timur penghasil manga itu?

Inibaru.id – Meski orang-orang Jepang sendiri lebih suka menyebut negaranya dengan Nippon, nama internasional Negeri Sakura adalah Japan. Menariknya, di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kamu bisa menemukan daerah dengan nama Jepang dan Japan sekaligus. Bagaimana ceritanya ya sampai kedua nama ini digunakan di Kudus?

Desa Japan

Desa Japan di Kecamatan Dawe, Kudus. (Googleuser/Thomexs Haryanto)

Nama daerah pertama yang kita bahas adalah Desa Japan yang ada di Kecamatan Dawe, Kudus. Kalau dari pusat kota Kudus, jaraknya sekitar 20 kilometer. Desa ini ada di lereng Gunung Muria dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Jepara.

Meski Indonesia pernah dijajah Jepang, bukan berarti nama Japan di desa ini terkait dengan negara di Asia Timur tersebut. Nama Japan di desa ini diambil dari kata "Jopo Montro" yang bermakna doa untuk kali pertama.

“Nama Japan berasal dari ‘Jopo Montro' yang bermakna niatan atau doa untuk kali pertama. Mau melakukan apapun, kan kita harus berdoa dulu, niatan dulu, bismillah dulu. Itu yang disebut dengan ‘jopo montro’,” ungkap Kepala Desa Japan Sigit Tri sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (20/2/2021).

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, penamaan ini berasal dari seorang leluhur bernama Mbah Suro Gonjo, orang yang kali pertama tinggal di wilayah Japan dan berprofesi sebagai perawat kuda Sunan Muria. Di desa tersebut, kamu bisa melihat makam Mbah Suro Gonjo, serta tempat pemandian hewan yang dulu dia urus.

Desa Jepang

Desa Jepang di Kecamatan Mejobo, Kudus. (Jalapantura)

Setelah mengetahui keberadaan Desa Japan, kali ini kita membahas Desa Jepang. Kalau yang ini ada di Kecamatan Mejobo dan berjarak kurang lebih 8,2 kilometer dari pusat Kota Kudus. Beda dengan Desa Japan yang berada di lereng gunung dan warganya kebanyakan berprofesi sebagai petani, Desa Jepang ada di wilayah pusat industri. Sebagian besar warganya bahkan berprofesi sebagai karyawan pabrik.

Penamaan Jepang juga sama sekali nggak terkait dengan negara tersebut. Kalau menurut cerita yang dipercaya warga setempat, nama Jepang diambil dari cerita Arya Penangsang yang sering melewati wilayah tersebut saat akan mengunjungi Sunan Kudus. Dia juga sering sembahyang di sana saat waktu salat tiba.

FYI aja nih, Arya Penangsang berasal dari Jipang, Blora. Nah, saat dia mendirikan sebuah masjid di wilayah tersebut. Warga setempat kemudian mengingat asal dari Arya Penangsang, yaitu Jipang. Nama Jipang lambat laun kemudian berubah menjadi Jepang hingga sekarang.

Kedua wilayah yang dipisahkan jarak sekitar 23 kilometer itu sama sekali nggak memiliki kaitan apapun selain namanya yang unik. Yang pasti, berkat keberadaan dua desa di Kudus itu, kamu bisa bikin candaan bahwa kamu pernah mampir ke Jepang dan Japan tanpa perlu visa, paspor, atau naik pesawat, Millens. Haha. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: