Inibaru.id – Meski orang-orang Jepang sendiri lebih suka menyebut negaranya dengan Nippon, nama internasional Negeri Sakura adalah Japan. Menariknya, di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kamu bisa menemukan daerah dengan nama Jepang dan Japan sekaligus. Bagaimana ceritanya ya sampai kedua nama ini digunakan di Kudus?
Desa Japan

Nama daerah pertama yang kita bahas adalah Desa Japan yang ada di Kecamatan Dawe, Kudus. Kalau dari pusat kota Kudus, jaraknya sekitar 20 kilometer. Desa ini ada di lereng Gunung Muria dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Jepara.
Meski Indonesia pernah dijajah Jepang, bukan berarti nama Japan di desa ini terkait dengan negara di Asia Timur tersebut. Nama Japan di desa ini diambil dari kata "Jopo Montro" yang bermakna doa untuk kali pertama.
“Nama Japan berasal dari ‘Jopo Montro' yang bermakna niatan atau doa untuk kali pertama. Mau melakukan apapun, kan kita harus berdoa dulu, niatan dulu, bismillah dulu. Itu yang disebut dengan ‘jopo montro’,” ungkap Kepala Desa Japan Sigit Tri sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (20/2/2021).
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, penamaan ini berasal dari seorang leluhur bernama Mbah Suro Gonjo, orang yang kali pertama tinggal di wilayah Japan dan berprofesi sebagai perawat kuda Sunan Muria. Di desa tersebut, kamu bisa melihat makam Mbah Suro Gonjo, serta tempat pemandian hewan yang dulu dia urus.
Desa Jepang
Setelah mengetahui keberadaan Desa Japan, kali ini kita membahas Desa Jepang. Kalau yang ini ada di Kecamatan Mejobo dan berjarak kurang lebih 8,2 kilometer dari pusat Kota Kudus. Beda dengan Desa Japan yang berada di lereng gunung dan warganya kebanyakan berprofesi sebagai petani, Desa Jepang ada di wilayah pusat industri. Sebagian besar warganya bahkan berprofesi sebagai karyawan pabrik.
Penamaan Jepang juga sama sekali nggak terkait dengan negara tersebut. Kalau menurut cerita yang dipercaya warga setempat, nama Jepang diambil dari cerita Arya Penangsang yang sering melewati wilayah tersebut saat akan mengunjungi Sunan Kudus. Dia juga sering sembahyang di sana saat waktu salat tiba.
FYI aja nih, Arya Penangsang berasal dari Jipang, Blora. Nah, saat dia mendirikan sebuah masjid di wilayah tersebut. Warga setempat kemudian mengingat asal dari Arya Penangsang, yaitu Jipang. Nama Jipang lambat laun kemudian berubah menjadi Jepang hingga sekarang.
Kedua wilayah yang dipisahkan jarak sekitar 23 kilometer itu sama sekali nggak memiliki kaitan apapun selain namanya yang unik. Yang pasti, berkat keberadaan dua desa di Kudus itu, kamu bisa bikin candaan bahwa kamu pernah mampir ke Jepang dan Japan tanpa perlu visa, paspor, atau naik pesawat, Millens. Haha. (Arie Widodo/E10)